Senin 04 Jan 2016 15:17 WIB

PT Surveyor Indonesia Resmikan Kantor Baru Cabang Makassar

Direktur Utama PT Surveyor Indonesia M Arif Zainuddin (kedua dari kanan) bersalaman dengan Dekan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Dr Ing Wahyu H Piarah MSME,  disaksikan Kepala PT Surveyor Indonesia Cabang Makassar Andi Ridwan (kanan), seusai menandatangani nota kerja sama (MoA) di Makassar, Senin (4/1).
Foto: Dok PTSI
Direktur Utama PT Surveyor Indonesia M Arif Zainuddin (kedua dari kanan) bersalaman dengan Dekan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Dr Ing Wahyu H Piarah MSME, disaksikan Kepala PT Surveyor Indonesia Cabang Makassar Andi Ridwan (kanan), seusai menandatangani nota kerja sama (MoA) di Makassar, Senin (4/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR – PT Surveyor Indoenesia  meresmikan kantor baru di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (4/1). Peresmian kantor baru badan usaha milik negara (BUMN) bidang independent assurance itu dilakukan oleh Direktur Utama PT Surveyor Indonesia M Arif Zainuddin dan dihadiri Kepala PT Surveyor Indonesia Cabang Makassar Andi Ridwan.

“Peresmian kantor baru Cabang Makassar ini merupakan langkah strategis manajemen dengan mengubah arah dan bisnis cabang Makassar dengan melakukan pergantian manajemen dan lokasi kantor,” kata Arif Zainuddin dalam rilis, Senin (4/1).

Arif  menyebutkan, PT Surveyor Indonesia Cabang Makassar  semakin berkembang dengan jumlah pegawai di kantor saat ini mencapai 30 personel  dan di lapangan 80 orang. “Karena itu,   diperlukan tempat yang dapat menunjang kegiatan pekerjaan,” tuturnya.

Selain itu, kata Arif,  kantor lama dinilai tidak mendukung untuk mengimplementasikan SMK3 dan ISO 9000:2015 yang sedang disiapkan cabang Makassar menuju Sistem Manajemen Terpadu.

Arif mengemukakan, PT Surveyor Indonesia Cabang Makassar memiliki beberapa layanan unggulan dalam Inspeksi dan Konsultasi, antara lain : SLO, Audit/Konsultasi SMK3, AMDAL, UKL-UPL, Konsultasi Supervisi Engineering, dan  Pemetaan.

 

“Diharapkan dengan tim yang baru ini, cabang Makassar mampu berkiprah di  wilayah timur dan memberi kontribusi terhadap daerah sesuai dengan salah satu misi kami menjadi mitra strategis pemerintah, swasta, dan lainnya untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya dan produk dalam negeri,” tutur Arif.

Pada kesempatan tersebut ditandatangi memorandum of agreement (MOA) antara PT Surveyor Indonesia yang diwakili dirutnya, M Arif Zainuddin dengan Fakultas Teknik  Universitas Negeri Makassar yang diwakili dekannya, Prof Dr  H Husain Syam MTp. Juga ditandatangani MoA antara PT Surveyor Indonesia dan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin  Makassar yang diwakili dekannya, Dr Ing Wahyu H Piarah MSME.

“Para pihak sepakat dan setuju untuk bekerja sama  dalam bidang pendidikan, penelitian, pengembangan teknologi dan pengabdian masyarakat,” kata Arif.

Ruang lingkup kerja sama, kata Arif, PT Surveyor Indonesia  akan memberikan jasa  independent assurance. Sedangkan Fakultas Teknik Universitas  Negeri Makassar  dan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin akan menyediakan layanan pendidikan, penelitian, pengkajian, dan dukungan teknis.

“Nota kerja sama (MoA) ini berlaku  untuk jangka waktu dua tahun dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan para  pihak,” papar M Arif Zainuddin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement