Sabtu 09 Jan 2016 23:35 WIB

Luar Jawa masih Sangat Kekurangan Industri Penerbit dan Percetakan

Mahasiswa peserta program Permata mengunjungi penerbit dan prcetakan Arya Duta di Bogor, Jumat (8/1).
Foto: Dok Permata
Mahasiswa peserta program Permata mengunjungi penerbit dan prcetakan Arya Duta di Bogor, Jumat (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR --  Peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan secara utuh dan menyeluruh. Sumber daya manusia (SDM) perlu  secara sadar dan proaktif meningkatkan kualitasnya.

Hal  tersebut  disampaikan oleh Hayde, mahasiswa program Pertukaran Mahasiswa Politeknik Indonesia (Permata)  pada kunjungan ke penerbit dan percetakan Arya Duta di Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/1).

Hayde melakukan kunjungan tersebut bersama mahasiswa peserta Permata lainnya, yakni Ariyadi dan Ricky. Mahasiswa Permata ini berasal dari Politeknik Negeri Samarinda dan Politeknik Negeri Batam.

 

Menurut Ricky, program kunjungan industri sangat tepat dan bermanfaat untuk peningkatan kompetensi. “Penerbit dan percetakan di luar Pulau Jawa sangat jarang. Oleh karena itu kami merintis peluang kerja sama untuk mengembangkan prospek penerbitan dan percetakan di Batam dan Samarinda,” tutur Ricky.

 

Kepala Program Studi Desain Sugeng Indriyanto  mengatakan kemampuan antara di  industri dan kampus terdapat perbedaan. Baik dari sisi Implementasi, target pekerjaan, dan budaya kerja. “Kami berharap,  kunjungan ke industri ini dapat mendekatkan apa yang didapatkan dalam teori dan praktik,” ujar Sugeng.

 

Sugeng  menambahkan, politeknik dan industri harus menyatu dalam satu proses pembelajaran. “Pembelajaran vokasi dengan industri harus menyatu,” kata Sugeng Indriyanto.

Pada akhir kunjungan mahasiswa diberikan observasi dan diskusi dengan bagian produksi penerbitan. Mahasiswa Politeknik Negeri Samarinda berencana untuk bekerja sama membuka penerbitan dengan penerbit yang ada di Jawa, sehingga dapat meningkatkan gairah dan industri penerbitan di luar Jawa.

 

Wakil Direkur Polimedia Kreatif Misbah Fikrianto berharap program Permata dapat terus berlanjut dan semakin baik. Menurutnya, program Permata sangat positif untuk membangun kerja sama dan kualitas antar-Politeknik di Indonesia.

“Semoga Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan dapat melanjutkan dan meningkatkan kualitas Program Permata pada tahun 2016 dan seterusnya,” harap Misbah Fikrianto.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement