REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia sangat menentukan kemajuan bangsa Indonesia. “Pendidikan Tinggi di Indonesia harus mengedepankan peningkatan kualitas dan pemerataan kebutuhan wilayah di Indonesia,” ujar anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia asal Provinsi Sumatera Utara Dedi Iskandar Batubara.
Dedi mengemukakan hal tersebut di kantor DPD, Kompleks MPR/DPR RI Jakarta, Rabu (13/1) saat berdialog mengenai kemandirian Politeknik Negeri Media Kreatif PSDD Medan.
“Pendidikan tinggi khususnya Negeri di Propinsi Sumatera Utara masih sedikit, sedangkan kebutuhan akan layanan pendidikan tinggi khususnya pendidikan vokasi yang negeri sangatlah besar,” tutur Dedi.
Dedi menambahkan Provinsi Sumatera Utara akan mendorong tumbuhnya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kota Medan. “Berdasarkan persyaratan untuk menjadi satker sendiri, Program Studi di luar Domisili (PSDD) Medan sudah memiliki SDM PNS lebih dari 40, lahan dan gedung yang sudah milik aset Kemristekdikti, Program Studi yang dibutuhkan, dan kebutuhan pendidikan di Provinsi Sumatera Utara yang tinggi,” paparnya.
Wakil Direktur Politeknik Negeri Media Kreatif Bidang Kerja Sama Dr Misbah Fikrianto mengemukakan, sesuai kebutuhan akan layanan pendidikan tinggi maka sudah selayaknya PSDD Medan menjadi satker sendiri. Alasannya, ecara aset cukup , sumber daya manusia (SDM) memadai, dan sudah memiliki lulusan sebanyak dua angkatan,” ujar Misbah.
Secara lahan memang masih kurang luas, namun secara perlahan hal tersebut dapat dipenuhi. Misbah mengatakan Pemisahan Satker ini dapat meningkatkan pemerataan pendidikan, peningkatan APK pendidikan tinggi, dan layanan kebutuhan pendidikan di Pulau Sumatera.
Secara intensif, kata Misbah, diskusi dan proses menjdi satuan kerja sendiri terus diupayakan. Misbah berharap Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dapat mendukung dan mendorong proses tersebut.