REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendidikan yang bermutu mensyaratkan adanya sistem pengendalian, penilaian, dan penjaminan agar pelayanan pendidikan benar-benar bermutu sesuai standar yang bersifat nasional maupun global.
Dalam upaya mengembangkan dan membangun profesionalitas di bidang evaluasi, asesmen, dan pengukuran pendidikan di Indonesia itulah sekelompok pakar membentuk sebuah lembaga Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI).
“Ini adalah organisasi profesi. Meskipun belum sebesar asosiasi profesi yang lain, namun langkah HEPI sudah jauh melesat,” ungkap Bahrul Hayat (mantan Sesjen Kemenag) yang juga salah satu pendiri HEPI dalam sebuah pertemuan di Jakarta pekan lalu.
Hadir dalam pertemuan itu Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta Afrizal Sinaro serta Deni Hadiana dan Zulfikri Anas dari Indonesia Bermutu.
Bahrul Hayat menambahkan, tanggal 30-31 Mei mendatang, HEPI akan menggelar “International Conference on Assessment for Improving Students' Performance”. “Tema ini sangat cocok dengan kondisi pendidikan kita saat ini,” ujar Bahrul Hayat yang juga ketua umum HEPI.
Bahrul menjelaskan, di samping menyelenggarakan pertemuan ilmiah secara rutin tiap tahun, HEPI juga memberikan penghargaan seumur hidup kepada para tokoh yang berjasa di bidang penilaian pendidikan khususnya yang disebut dengan “Sumadi Suryabrata Lifletime Achievement Award”.
Ini merupakan penghargaan kepada individu yang dianggap telah memberikan kontribusi yang besar dalam pengembangan dan penerapan ilmu evaluasi, asesmen, serta pengukuran pendidikan dan psikologi di Indonesia”. “Di samping itu, HEPI juga memberikan Award Thesis dan Disertasi untuk guru, pengawas, dosen dan praktisi pendidikan,” ungkap Bahrul.