REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) akan meningkatkan penerima beasiswa ini di tahun 2016. Dari 4.500 penerima di tahun 2014, LPDP menargetkan minimal 5.000 pelajar masuk dalam beasiswa ini.
Untuk beasiswa ke luar negeri, LPDP akan lebih mempersulit persyaratannya. Hal ini dilakukan agar mahasiswa yang menempuh pendidikan di luar Indonesia merupakan orang-orang pilihan yang memang memiliki kapabilitas serta visi misi kuat dalam membangun bangsa.
"Syarat nanti (2016) untuk ke luar negeri bakal lebih ketat. Kemampuan mereka harus di atas rata-rata. Kita juga hanya support untuk yang benar-benar punya karakter, bahasa yang baik dan persolan plan untuk bangsa," ujar Direktur Utama LPDP Eko Prasetyo di acara Welcoming Alumni LPDP 2016 di Hotel Borobudur, Jakarta, Ahad (31/1).
(Baca: Beasiswa LPDP Resmi Dibuka).
Dalam penambahan syarat tersebut, terdapat pembuatan esai yang mengharuskan dalam bahasa inggris. Jika biasanya peserta yang mengajukan bisa menulis esai dalam bahasa Indonesia, kali ini mereka harus menggunakan bahasa inggris. Standar nilai penerimaan (passing grade) pun juga dinaikan, khususnya saat penilaian saat seleksi wawancara.
Pengurangan ini, lanjut Eko, seiring dengan kebijakan Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristek-Dikti) yang ingin mengangkat universitas di Indonesia untuk menjadi world university. Salah satu caranya adalah memperbanyak lulusan mahasiswa S2 dan S3 di kampus tersebut. Terlebih banyak universitas dalam negeri mengeluh karena mahasiswa terbaik mereka 'loncat' ke luar negeri.
"Kita target untuk beasiswa tahun ini dari 5.000 peserta bisa belajar di Indonesia 55-60 persen. Sisanya baru belajar di luar negeri," lanjut Eko.
Dengan belajar di dalam negeri, mahasiswa yang mengikuti beasiswa LPDP belum tentu lebih jelek dari mereka yang belajar di luar negeri. Pasalnya saat ini banyak universitas lokal telah melakukan kerjasama untuk mendatangkan profesor dari luar negeri demi memberikan ilmu kepada mahasiswa di dalam negeri.