REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan mengucurkan dana sebesar Rp 1,3 trilun untuk membiayai beasiswa mahasiswa Indonesia yang ikut dalam beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Sumber dana ini berasal dari imbal hasil dana abadi LPDP yang ditempatkan dalam Surat Utang Negara (SUN), Sukuk, Deposito dan Obligasi.
Direktur Utama LPDP Eko Prasetyo mengatakan, dana abadi LPDP dari tahun 2010 hingga 2015 sebesar Rp 15,6 triliun. Dana ini akan bertambah menjadi Rp 20,6 triliun karena pemerintah menyiapkan anggaran tambahan sebesar Rp 5 triliun di 2016.
"Dana ini tidak kita spend, tapi kita investasikan sehingga kita dalam pengembalian dana (return). Dari dana itu, 1,3 triliun akan kami alokasian," kata Eko Prasetyo dalam acara Welcoming Alumni LPDP di Hotel Borobudur, Ahad (31/1).
(Baca: LPDP Perketat Beasiswa ke Luar Negeri).
Dia manambahkan LPDP sebenarnya memiliki target lebih dari Rp 1,3 trilun. Eko berharap pihaknya bisa mengalirkan dana mencapai Rp 1,7 triliun dengan target penerimaan peserta LPDP yang melebih 5.000 peserta
Eko menjelaskan, sejauh ini LPDP telah menginvestasikan dana dari pemerintah ke Surat Utang Negara (SUN), Perbankan, Sukuk, dan Obligasi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Meski demikian, Eko belum bisa memastikan apakah dana LPDP bakal diivestasikan di dunia saham.
Menurut Eko, menginvestasikan dana di dunia saham memang bisa menghasilkan dana besar, namun resikonya juga cukup tinggi. Sehingga LPDP masih melakukan manage yang aman untuk jangka panjang. "Jadi banyak pertimbangan dan semua tergantung dari Menteri Keuangan," kata Eko.
Meski demikian, lanjut Eko, setiap tahun pihaknya selalu mengusulkan untuk diversifikasi investasi. "Usul setiap tahun kita usul. Kalau memang harapan investasi lebih progresif lahannya harus lebih besar. Deposito berapa sih yang didapat perluasan semakin besar agar LPDP lebih mandiri buat join program," jelas Eko.