REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Perkembangan kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Pembentukan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing harus didukung dengan kemampuan yang spesifik dan dibutuhkan industri.
Terkait hal tersebut, Politeknik Negeri Media Kreatif (PoliMedia) menjajaki kerja sama dengan Balai Industri Kreatif Kementerian Perindustrian.
“Kerja sama tersebut untuk melakukan magang industri mahasiswa semester 6 atau mahasiswa yang baru lulus untuk mendapatkan pelatihan perantara sebelum diterima industri,” ujar Ketua Jurusan Desain PoliMedia Moch irfan di Balai Industri Kreatif Denpasar, Bali, Sabtu (30/1) dalam rilis yang diterima Republika, Senin (1/2).
Irfan menambahkan, magang industri merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa semester 4 dan mahasiswa semester 6 untuk mata kuliah Praktek Industri. “Kerja sama dengan Balai Industri Kreatif ini terutama bertujuan memberikan bekal kesiapan skill dan mental untuk bekerja,” kata Moch Irfan.
Kepala Balai Industri Kreatif Kementerian Perindustrian Paryono mengatakan bahwa kerja sama dengan perguruan tinggi khususnya Politeknik sangat pas dan dibutuhkan oleh Balai Industri Kreatif. “Kerja sama tersebut penting terutama untuk memberikan sentuhan profesional agar para lulusan Politeknik tersebut dapat diterima perusahaan dengan baik,” ujar Paryono.
Pakar dan praktisi bidang animasi RA Widiargo mengatakan, perlu upaya yang sinergis dengan perusahaan dan baiai industri kreatif agar kesesuaian antara teori dan praktik akan semakin terpadu.
“Dalam bidang animasi, bahwa SKKNI Animasi harus lebih disempurnakan agar workflow Animasi dapat sesuai dan memenuhi unsur unsur proses produksi animasi dan proses animasi yang utuh. Harapannya, semua pihak yang berkaitan dengan industri Animasi dapat bersinergi untuk menyempurnakan standar kompetensi kerja nasional Indonesia,” tutur lelaki yang akrab dipanggil Argo.
Sekretaris Forum Kerja Sama Politeknik se-Indonesia Misbah Fikrianto mengatakan pentingnya kerja sama dengan semua pihak, baik industri, pemerintah, dan perguruan tinggi sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas.
"Pemerintah harus terus mendukung pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia agar mendukung program peningkatan daya saing Bangsa Indonesia,” ujar Misbah.
Misbah menambahkan, dalam era digital dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dibutuhkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. “Bangsa Indonesia harus sejajar dengan bangsa lain dan menjadi pemain yang unggul,” tegas Misbah Fikrianto.