Kamis 04 Feb 2016 16:46 WIB

MPR Dukung Guru Honorer Diangkat Jadi PNS

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Ilham
Ketua MPR, Zulkifli Hasan
Foto: Dok: MPR
Ketua MPR, Zulkifli Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan didampingi anggota Komisi II DPR Yandri susanto, menerima kunjungan puluhan Pegawai Honorer Indonesia (PHI). Kehadiran PHI yang dipimpin Ketuanya Hasbi dalam rangka menyampaikan aspirasi pegawai guru honorer.

Hasbi berharap Ketua MPR bisa turut mendorong rencana menjadikan guru-guru honorer sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Apalagi, keputusan tersebut sudah sejak lama diambil dan tinggal menunggu kebijakan akhir dari KemenPAN RB.

''Kami berharap Ketua MPR bisa menjembatani dan menjadi penyambung lidah, baik kepada Presiden maupun MenPAN RB,'' kata Hasbi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (4/2). (Kemendikbud Tambah Alokasi Anggaran Guru Honorer).

Menanggapi harapan tersebut, Zulkifli berjanji untuk menanyakan nasib PHI kepada pemerintah. Apalagi, rencana menjadikan anggota PHI sebagai PNS sudah disetujui DPR dan berharap dukungan dan doa restu anggota PHI diseluruh Indonesia.

Zulkifli sangat mendukung rencana honorer menjadi PNS. Apalagi dana untuk pendidikan merupakan yang terbesar dalam APBN. Dirinya bahkan mengingatkan guru selalu berada di baris paling depan dalam upaya meningkatkan kualitas manusia Indonesia.

"Sumber daya alam saja terbukti tak cukup membuat kita sejahtera. Kita harus meningkatkan sumber daya manusia, salah satunya melalui dunia pendidikan yang dikuasai para guru,'' kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement