REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Meski jumlah sekolah di DI Yogyakarta (DIY) cukup banyak namun tidak semua sekolah mengembangkan kelompok pecinta robot atau komunitas robotika.
Buktinya dari hasil pemetaaan Balai Teknologi dan Komunitas Pendidikan (BTKP) DIY, saat ini setidaknya baru ada 21 komunitas robotika di sekolah. Komunitas ini yang cukup aktif melakukan kegiatan terkait robotika.
Menurut Kepala BTKP DIY, Singgih Suhartaya, komunitas robotika tingkat sekolah ini penting untuk dikembangkan. Hal ini untuk pengembangan dunia robotika di DIY.
"21 komunitas robotika tingkat sekolah ini tahun ini akan mulai kita bina intensif untuk pengembangan robotika di DIY," katanya, Rabu (10/2).
Menurutnya, 21 komunitas ini ada di tingkat sekolah dasar (SD) dan menengah baik SMP/Mts maupun SMA/MA dan SMK. Ke depan ppihaknya akan menjaring komunitas robotika di sekolah yang lebih banyak.
Menurutnya, pembinaan akan dilakukan pada guru maupun siswa. Menurutnya, kegiatan robotika di DIY sendiri selama ini sudah cukup banyak, bahkan ada kegiatan tahunan lomba robotika antar sekolah seperti di Kabupaten Sleman.
Terkait hal ini BTKP DIY mendirikan Pusat Pembinaan Robotika di kantor tersebut. Melalui pusat pembinaan ini, pihaknya ingin menjadi tempat rujukan bagi para komunitas robotika pelajar di DIY. BTKP bahkan berencana akan menyediakan fasilitas pertemuan komunitas sebanyak10 kali dalam setahun.
"Untuk pembiayaan semua berasal dari APBD DIY. Namun kami juga bekerja sama dengan pihak swasta, seperti Intel Indonesia yang telah menyediakan prosesor pengembangan robotika," katanya.
Selain pengembang robotika, mulai 2016 BTKP juga membentuk 9 komunitas lainnya yakni pengembang game edukasi, pengembang IOS, pengembang aplikasi android, lektora, komunitas film pendek, fotografi, komunitas guru pengguna teknologi dalam mengajar, pengembang. microsoft dan komunitas animasi.