Rabu 17 Feb 2016 18:08 WIB

Manfaatkan Putra Lokal Jadi Guru di Daerah

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Guru di daerah terpencil. (ilustrasi)
Foto: www.komhukum.com
Guru di daerah terpencil. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pakar Pendidikan dari Global Islamic School, Itje Chodidjah menyatakan, pada dasarnya menilai baik Program Guru Garis Depan (GGD). Apalagi penempatan GGD di wilayah terdepan berlangsung hingga mereka pensiun dari Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Meski menganggap baik, Dewan Pertimbangan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) ini berpendapat, pemanfaatan putra lokal menjadi guru di daerah setempat lebih tepat dilakukan. “Manfaatkan putra daerahnya,” ujar Itje kepada Republika, Rabu (17/2).

Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) ini juga menerangkan, kabupaten setempat semestinya bekerjasama dengan universitas yang ada di daerah terkait.

Pemerintah daerah bisa merekrut dengan melatih terlebih dahulu orang-orang lokal untuk berkecimpung ke dalam dunia pendidikan. Dalam hal ini ikut membantu mendidik peserta didik di daerah yang kekurangan guru.

Berkenaan dengan hal itu, Itje menilai guru lokal lebih bisa memahami budaya dan karakter peserta didik yang dihadapinya.

Misal, lanjut dia, kesulitan berbahasa Indonesia yang acap ditemukan di daerah-daerah yang bahasa daerahnya masih sangat kental. Dengan cara ini tentu tujuan-tujuan yang telah ditentukan sebelumnya akan mudah tercapai.

Menurut Itje, kebanyakan guru memang agak sulit ditempatkan di daerah Terpencil, Terluar dan Tertinggal (3T). Hal ini tidak hanya lokasi yang sulit tapi adat dan budaya yang berbeda. Kondisi-kondisi inilah yang menjadi tantangan terbesar para GGD tersebut.

Seperti diketahui, Program GGD yang telah digulirkan tahun lalu ini bertujuan untuk mengatasi kekurangan guru di daerah 3T. Sebagian penempatan GGD ini berbeda dengan daerah asal mereka. Penempatan guru yang berstatus PNS ini akan berjalan hingga mereka pensiun.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement