REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Jaringan Pemimpin Muda Indonesia (JPMI) menyelenggarakan seminar kepemudaan dan duta perdamaian di Kampus Unissula Semarang, Jawa Tengah, Senin (7/3).
Siaran pers JPMI yang diterima Republika, Kamis (10/3) menyebutkan, seminar kepemudaan yang bertajuk “Radikalisme, Media Online dan Pemuda” tersebut mampu menyedot banyak perhatian dari berbagai mahasiswa dan santri di Semarang. Ini terbukti dari jumlah peserta seminar yang membludak.
Sebelumnya panitia menargetkan peserta yang hadir dalam acara seminar tersebut hanya berkisar 250. Namun pada kenyataannya hadir sekitar 400 peserta di lokasi seminar. Akibatnya ruangan seminar yang digunakan tidak mampu menampung seluruh peserta. Panitiapun berinisiatif menambah ruangan dengan membuka sekat ruangan sehingga seluruh peserta dapat tertampung di ruang seminar.
Seminar yang bertempat di gedung aula Fakultas Agama Islam Unissula tersebut menampilkan pembicara-pembicara yang kompeten di bidangnya masing-masing. Salah satunya adalah doktor muda Muhammad Sobirin yang dalam seminar tersebut mengambil sudut pandang tentang media online.
Sedangkan pembicara yang lain adalah H. Sarjuni Sag yang juga merupakan wakil rektor III Unissula Semarang. Pembicara yang terakhir adalah K. Ahmad Badawi Basyir selaku pengasuh pondok pesantren Daru Falah Kudus.