REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sangat menilai baik hasil Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) dijadikan dasar penentu kuota Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen), Hamid Muhammad, hal tersebut jelas bisa membuat sekolah untuk meningkatkan kejujuran. "Itu hal mutlak yang harus diperhatikan," kata Hamid kepada Republika, Selasa(15/3).
Hamid menerangkan, sejauh ini Kemendikbud sudah sosialisasi ke semua bupati atau wali kota, kepala dinas pendidikan dan kepala sekolah. Bahkan mulai tahun depan hasil IIUN ini akan diumumkan ke publik.
Untuk meninggikan IIUN, kata Hamid, ini cukup menginstruksikan ke sekolah atau siswa untuk tidak menyontek. Atau, dia melanjutkan, peringatan untuk tidak mencari bocoran soal maupun menyontek berjamaah.
"Sedangkan untuk meninggikan nilai UN, ya harus belajar keras dan menyiapkan diri sejak dini," jelas Hamid.
Sebelumnya, kuota mahasiswa jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) bisa semakin berkurang di tahun depan. Namun di lain sisi bisa juga bertambah kuota para mahasiswanya.
"Kalau hasil Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) tahun ini turun, kuota SNMPTN tahun depan akan semakin dikurangi, begitu juga sebaliknya," ujar Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir kepada wartawan, Yogyakarta, Selasa (15/3).