REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) belum memutuskan siapa pengganti dari Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Sulistiyo yang meninggal dunia akibat meledaknya tabung oksigen di Gedung Hyperbaric Center, Rumah Sakit Agkatan Laut (RSAL) Mintohardjo, Jakarta, Senin (14/3) lalu.
"Nanti dalam forum pengurus besar, melalui kongres luar biasa atau cukup dengan rapimnas, dibicarakan pada rapat hari Senin atau Selasa," ujar Sekdep Kominfo PGRI Basyarudin Thayib, Kamis (17/3).
Dia menjelaskan, proses penggantian Ketum PB PGRI tidak bisa langsung diputuskan karena sudah ada aturan yang harus diikuti. Menurut dia, semua keputusannya bersifat organisasi dan bukan perorangan.
"Jadi nanti rapat di pusat dahulu mau bagaimana, dibaca lagi anggaran dasar dan ketentuan organisasi bagaimana," kata dia. Hingga saat ini, dia menjelaskan, belum ada pembicaraan karena semua pengurus dan segenap anggota PGRI masih berkabung. Kata dia, semua akan dibicarakan nanti saat melakukan rapat di kantor pusat PGRI.
"Beliau memang dianggap figur bagus. Namun organisasi kita kolektif kolegial, pasti akan ada jalan keluarnya," kata dia. Menurut dia, almarhum Sulistiyo sudah memasuki tahap terakhir menjadi Ketum PB PGRI, yakni dua tahun masa jabatan lagi. (Baca: Ketum PGRI Meninggal Dunia).