REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT memastikan tidak akan terjadi kebocoran soal Ujian Nasional (UN) menjelang pelaksanaannya di provinsi berbasis kepulauan itu. "Mudah-mudahan tidak terjadi kebocoran soal sebelum dan saat berlangsungnya ujian, baik itu ujian manual atau ujian yang berbasis komputer seperti yang terjadi pada 2015 lalu," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Peter Manuk di Kupang, Selasa (22/3).
Ia mengatakan kepastian tidak terjadi kebocoran soal pada UN 2016 itu, tidak lepas dari pengalaman pelaksanaan UN 2015 yang juga tidak ada kebocoran soal. Hal itu, karena kerahasiaan soal yang dijaga oleh semua tim penguji.
Ia mengatakan walau pun pada awalnya ada isu terjadinya kebocoran soal, setelah diteliti tidak ada bukti soal hal tersebut. "Tahun lalu tidak ada kebocoran soal. Memang saat itu ada isu kalau terjadi kebocoran soal, tetapi setelah dicari tahu ternyata hanya isu belaka," katanya.
Peter yang juga Ketua Panitia Penyelenggaraan UN Provinsi NTT itu, mengaku sudah melihat langsung proses pencetakan soal ujian yang dilakukan oleh PT Jasindo Tiga Perkasa di Surabaya untuk memastikan kerahasian soal-soal yang akan didistribusikan ke sejumlah kabupaten di NTT. Sejumlah soal, dia mengatakan, sudah didistribusikan ke kabupaten-kabupaten. Untuk soal yang didistribusikan ke pulau-pulau, pihaknya menggunakan kapal laut.
"Pada 29 Maret nanti kita akan distribusikan ke sejumlah kabupaten di daratan Pulau Timor. Kemudian tanggal 30 bulan ini untuk semua sekolah di Kota Kupang," katanya.
Kepala Sekolah SMA Katolik Giovanni Kupang Romo Yasintus Efi mengharapkan UN 2016 bisa berjalan dengan baik, tanpa harus ada kebocoran soal. "Baik itu ujian berbasis komputer dan ujian biasa saya berharap tidak ada kebocoran soal," katanya. Oleh karena itu, ia mengajak semua orang tua dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga kerahasiaan soal-soal ujian yang akan dikerjakan para siswa yang mengikuti ujian.