Rabu 23 Mar 2016 08:41 WIB

Siswa Bosowa School akan Home Stay ke Inggris

Sejumlah siswa Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) peserta home stay di Cambridge, Inggris, tahun 2015, berfoto di depan gedung Language Studies International, Cambridge, Senin (23/11).
Foto: Dok SBBI
Sejumlah siswa Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) peserta home stay di Cambridge, Inggris, tahun 2015, berfoto di depan gedung Language Studies International, Cambridge, Senin (23/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Sebanyak 27 siswa Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor, Jawa Barat,  dan 20 siwa Bosowa International School Makassar (BISM), Sulawesi Selatan,  akan melakukan home stay ke Kota Cambridge, Inggris. Kegiatan siswa kedua sekolah yang bernaung di bawah  Bosowa Foundation/ Bosowa School  tersebut akan dilangsungkan tanggal 30 April hingga 15 Mei 2016.

Group leader rombongan home stay Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor Iryanto Yossa mengemukakan para peserta home stay dari SBBI berasal dari program internasional. “Mereka terdiri dari siswa SMP kelas VIII  dan siswa SMA kelas XI,” kata Iryanto Yossa, Rabu (23/3).

Yossa  menambahkan, home stay itu mempunyai beberapa tujuan. Pertama, melatih siswa untuk menerapkan bahasa Inggris dan memahami kondisi/proses belajar-mengajar di Inggris.

Kedua, kata Yossa, memberikan wawasan bagi para siswa yang ingin melanjutkan pedidikan atau kuliah ke luar negeri setelah tamat SMA nanti.

Ketiga, mengenalkan kultur negara lain, khususnya Inggris, yang sedikit-banyak berbeda dengan kultur masyarakat Indonesia. “Hal ini sebagai persiapan bagi para siswa untuk memasuki dunia global,” tuturnya.

Keempat, kata Yossa, melatih kemandirian siswa. Di rumah sendiri, umumnya para siswa itu dilayani oleh orang tua dan pembantu rumah tangga. “Di Inggris ini, mereka harus mengerjakan semuanya sendiri dan mengurus semua urusannya sendiri. Ini latihan kemandirian yang sangat penting,” papar Yossa.

Yossa  menambahkan, para siswa tersebut harus berangkat sendiri ke kampus Language Studies International (LSI) Cambridge. “Mereka harus bisa survive di negara Inggris. Ini merupakan bekal pengalaman yang  sangat mahal bagi mereka  untuk masa depan,” ujar Yossa.

Guru pendamping siswa home stay dari SBBI Haposan Andi menambahkan, kegiatan utama para siswa peserta home stay selama berada di Cambridge adalah belajar bahasa Inggris di kelas, mulai pukul 08.00 hingga 12.

”Setelah makan siang, para siswa tersebut akan melaksanakan social activities atau kegiatan kemasyarakatan. Mereka akan melakukan kunjungan kepada masyarakat dan ikut dalam sejumlah kegiatan warga setempat,” tuturnya.

Kegiatan lainnya adalah kunjungan ke sejumlah tempat penting dan bersejarah di Cambridge. Termasuk ke dalamnya museum seni, museum sains dan Cambridge University. “Pada hari Sabtu, para siswa akan diajak melaksanakan field trip antara lain ke Kota London. Juga mengunjungi tempat lahirnya Winston Chrchill,” ujar Haposan Andi.

Presiden Direkur Sekolah Bosowa Bina Insani Sutrisno Muslimin mengemukakan, home stay merupakan salah satu program penting bagi para siswa SBBI. “Home stay bermanfaat untuk melatih penggunaan bahasa Inggris, menambah wawasan, dan melatih kemandirian. Semua itu penting dalam rangka menyiapkan para siswa SBBI untuk memasuki pergaulan global,” ujar Sutrisno.

Sutrisno menyebutkan, tidak hanya siswa program internasional yang melaksanakan home stay. Siswa program regular pun melakukan home stay.

“Tahun lalu dan tahun ini siswa program internasional melaksanakan home stay di Inggris. Tahun depan mungkin pindah ke negara lain. Siswa program regular tahun ini akan melakukan home stay ke Malaysia. Tidak tertutup kemungkinan tahun depan ke negara ASEAN lainnya,” papar Sutrisno Muslimin.

Tahun 2015, sebanyak 24 siswa SBBI melaksanakan home stay di Kota Cambridge, 20 November hingga 5 Desember 2015. Mereka dilepas oleh Wali Kota Bogor Bima Arya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement