Ahad 27 Mar 2016 21:09 WIB

Sekolah Penyelenggara UN Online Cemaskan Koneksi Internet

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Achmad Syalaby
Pelajar mengikuti ujian nasional berbasis komputer.  (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pelajar mengikuti ujian nasional berbasis komputer. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN—Sekolah penyelenggara Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang SMA sederajat di wilayah Kabupaten Semarang memastikan kesiapannya untuk menggelar ujian secara online tersebut.

Hanya saja, sebagian sekolah penyelenggara masih mencemaskan dukungan koneksi yang lebih memadai agar pelaksanaan UN online bisa berjalan lebih lancar ketimbang pelaksanaan tahun lalu. Kepala SMK Nahdlatul Ulama (NU) Ungaran, Muhamad Hanik mengatakan, belajar dari pengalaman pelaksanaan UN online tahun sebelumnya, sempat diwarnai kesulitan dalam mengunduh soal- soal UN.

Menurut Hanik, apa yang dicemaskannya ini cukup beralasan. Sebab UN online di Kabupaten Semarang tahun lalu hanya digelar oleh tiga sekolah. Sedangkan tahun ini ada 16 sekolah penyelenggara di Kabupaten Semarang.

 Dia menilai butuh dukungan koneksitas yang cukup memadai agar kasus gagal unduh seperti tahun lalu tidak terulang lagi. “Semakin banyak yang menggunakan dan penggunaannya serentak sangat rawan tanpa dukungan koneksi yang baguas,” tegasnya, di Ungaran, Ahad (27/3).

Pada penyelenggaraan tahun ke-dua ini, jelasnya, SMK NU Ungaran telah melakukan berbagai persiapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menggelar UN online. Termasuk menaikkan kapasitas koneksi hingga 20 mbps.

Harapannya pada pelaksanaan serentak nanti tidak ada persoalan gagal unduh atau lama saat mengunduh seperti tahun lalu. “Sebab apapun upaya sekolahnya akan sia- sia jika permasalahan ini tidak diperhatikan pusat,” tambahnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang, Dewi Pramuningsih mengamini bertambahnya junlah sekolah penyelenggara UN online jenjang SMA tahun ini. Sekolah tersebut antara lain, SMAN 1 Ungaran, SMAN 1 Bergas, SMKN 1 Bawen, SMKN 1 Tengaran, SMKN 1 Kaliwungu, SMK Widya Praja Ungaran, SMK NU Ungaran, SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa, SMK DR Cipto Ambarawa, SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Tengaran, dan SMK Wikrama Susukan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement