Rabu 30 Mar 2016 08:13 WIB

Baik dan Buruk Ujian Nasional untuk Madrasah

Rep: C25/ Red: Karta Raharja Ucu
Persiapan ujian nasional (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Persiapan ujian nasional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ujian Nasional (UN) kerap menjadi momok menakutkan bagi siswa dan sekolah. Untuk itu, UN kali ini tidak dijadikan satu-satunya syarat kelulusan.

Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia, Persahini Sidik, mengungkapkan pandangan tentang UN, yang seharusnya memiliki sisi kebaikan. Ia berpendapat, kehadiran UN sebenarnya dapat memicu madrasah, untuk lebih baik mempersiapkan bekal ilmu para siswa.

Ia menuturkan kehadiran UN, biasanya meningkatkan gairah tersendiri untuk para siswa, agar dapat menguasai materi pelajaran lebih baik dari sebelumnya. Penny, sapaan akrabnya, menilai UN secara tidak langsung dapat menaikkan standar kurikulum para siswa, termasuk madrasah itu sendiri.

Meski begitu, ia mengakui terkadang UN memang menjadi momok bagi para siswa, terlebih bagi lembaga-lembaga pendidikan yang jauh dari perkotaan. UN, lanjut Penny, malah sering menjadikan proses belajar bertahun-tahun seakan tidak berarti, dan hanya ditentukan satu kali test saja.

Namun, Penny mengingatkan para siswa agar tetap menghadapi UN dengan persiapan matang, karena akan menentukan langkah selanjutnya siswa ke perguruan tinggi. Maka itu, ia menyarankan agar madrasah tetap memberikan bekal ilmu terbaik pada siswa.

"Ada atau tidak ujian nasional madrasah harus mempersiapkan siswa dengan baik, bekal ilmu semaksimal mungkin," kata Penny kepada Republika.co.id, Selasa (29/3).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement