REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Duka kehilangan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (Ketum PB PGRI) Sulistiyo masih melingkupi keluarga dan organisasi tersebut. Meski merasakan rasa kehilangan, PB PGRI menyatakan, tugas utama termasuk pengganti almarhum tidak boleh berhenti.
Berdasarkan aturan PB PGRI, tidak boleh terjadi kekosongan kepemimpinan organisasi apabila jabatan ketum berhalangan karena suatu sebab. Apalagi Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) IV PGRI baru bisa dilaksanakan tahun mendatang. Untuk itu, PB PGRI pun memutuskan mengisi kekosongan jabatan Ketum PB PGRI dengan menempatkan Unifah Rosyidi selaku Pelaksana Tugas (PLT) sampai Konkernas 2017.
“Kita sudah menyepakati secara musyawarah dan mufakat sesuai aturan organisasi,” kata Plt Ketum PB PGRI, Unifah Rosyidi dalam Konferensi Pers PB PGRI dan Provinsi dalam Rapat Koordinasi Nasional dan Mengenang Bapak Sulistyo di Hotel Millenium Jakarta, Rabu (29/3). Pengangkatan Unifah selaku Plt juga berdasarkan urutan pemilihan Ketum PB PGRI pada Konkernas lalu.
Atas pengisian sementara jabatan ini, Unifah menegaskan, PGRI akan tetap menjadi mitra strategis dan kritis pemerintah dan pemerintah daerah. Dengan demikian diharapkan bisa membangun pendidikan bermutu terutama mewujudkan guru professional, sejahtera, terlindungi dan bermartabat.
Selain itu, PGRI juga akan tetap mendukung pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam melaksanakan pembangun. Kemudian bisa meningkatkan kesejahteraan dan kualitas kehidupan bangsa.
Unifah juga mengaku siap membantu pemerintah dan pemerintah daerah dalam meningkat mutu pendidikan. Upaya tersebut bisa dilakukan melalui peningkatan profesionalisme dan kinerja guru. “Guna bisa melaksanakan revolusi mental, pengembangan karakter dan potensi peserta didik,” kata dia.
Seperti diketahui, kebakaran yang menewaskan empat korban jiwa terjadi di ruang tabung chamber Pulau Miangas, gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) lama, RSAL Mintohardjo, Jakarta, sekitar pukul 13.00, Senin (14/3). Salah satu korban dari peristiwa ini, yakni Ketum PB PGRI, Sulistiyo.