REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Hingga hari kedua pelaksanaan Ujian Nasional (UN) jenjang SMA/MA/SMK/SMALB tahun 2016 di Kabupaten Semarang, tercatat siswa yang tidak hadir mengikuti UN mencapai 15 siswa. Sebanyak 14 siswa batal mengikuti UN hari pertama, Senin (4/4) dikarenakan sedang sakit. “Hari ini, peserta yang tidak bisa mengikuti UN bertambah satu orang siswa,” tegas Ketua Panitia UN Kabupaten Semarang, Adi Prasetyo, di Ungaran, Selasa (5/4).
Menurut dia, para siswa yang berhalangan mengikuti UN ini masih memiliki kesempatan untuk mengikuti UN susulan. Untuk peserta UN Paper Based Test (PBT) ujian susulan akan dilaksanakan sepekan setelah pelaksanaan UN utama ini.
Sedangkan ujian susulan bagi peserta UN Berbasis Komputer (UNBK) yang berhalangan pada UN utama ini direncanakan akan digelar dua pekan ke depan. “Kami berharap, kesempatan ini tidak akan disia- siakan peserta yang berhalangan,” tambahnya.
Adi juga menyampaikan, berdasarkan laporan yang masuk, Satu tambahan peserta yang berhalangan mengikuti UN hari kedua ini berasal dari SMA Kartika, Kecamatan Ambarawa. Pada hari pertama, Panitia UN mendapat laporan ada 14 siswa yang tidak hadir karena sakit. Masing- masing dua orang siswa SMAN 1 Ungaran, yang tidak hadir mengikuti UNBK.
Selain itu seorang siswa SMAN 2 Ungaran (UNPBT) serta siswa SMA Wira Usaha, SMA Taman Madya, SMAN 1 Bringin, SMK Miftahul Ulum Bringin dan SMK Al Huda Susukan masing- masing seorang siswa. Berikutnya SMA Islam Sudirman Bringin serta SMA Bakti Muda, Kaliwungu masing- masing tiga orang siswa. “Sehingga total siswa yang berhalangan mengikuti UN hingga hari kedua ini mencapai 15 orang siswa dari total 4.239 siswa,” jelasnya.
Di lain pihak Adi menegaskan hingga hari kedua pelaksanaan UNBK, panitia maupun sekolah penyelenggara tak banyak menemukan kendala terkait dengan kebutuhan daya listrik maupun bandwidth.
Sedangkan untuk pelaksanaan UN PBT juga tidak ditemukan persoalan seperti kebocoran soal maupun temuan soal UN yang kurang. “Secara umum pelaksanaan UN di Kabupaten Semarang lebih lancar,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan kabupaten Semarang, Sugiyarta mengapresiasi pelaksanaan UNBK di daerah ini yang bisa berjalan lancar. Melihat kualitas sarana dan prasarana pendidikan yang ada, ia berharap UNBK 2017 bisa dilakukan di seluruh sekolah se-Kabupaten Semarang.
“Soal teknis mengatasi kekurangan perangkat komputer, bisa disiasati dengan menggunakan komputer jinjing milik siswa. Karena era sekarang sudah banyak siswa SMA yang memegang computer jinjing atau laptop," katanya.
Namun, jelasnya, untuk penggunaan computer jinjing ini harus dikarantina satu minggu. Selain itu juga diverifikasi dahulu apakah memenuhi ketentuan. “Prinsipnya tinggal teknisnya saja, pasti bisa dilakukan,” ujarnya.