Sabtu 09 Apr 2016 01:52 WIB

Peserta UNBK Dinilai Lebih Beruntung Ketimbang UNKP, Mengapa?

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Achmad Syalaby
Suasana Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) hari pertama di SMAN 20, di Jl Citarum, Kota Bandung, Senin (4/4).
Foto: Dede Lukman Hakim
Suasana Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) hari pertama di SMAN 20, di Jl Citarum, Kota Bandung, Senin (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menerima laporan adanya kemiripan antara soal Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan UN Kertas Pensil (UNKP) 2016. Laporan ini diterima posko pengaduan FSGI yang berada di Jakarta dan Surabaya.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) FSGI Retno Listyarti menerangkan, peserta UNBK lebih diuntungkan dibandingkan UNKP. Pasalnya, jadwal UNKP sudah selesai sejak 6 April lalu. “Sedangkan UNBK masih berlangsung sampai dengan selasa 12 April 2016,” kata Retno dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Jumat (8/4).

Menurut Retno, terdapat siswa yang sekolahnya menggunakan UNKP berteman dengan para siswa yang UNBK. Mereka pun bisa saling membicarakan soal yang dikerjakan siswa yang UNKP.

Di samping itu, peserta UNBK juga bisa saling bertanya soal yang dikerjakan. Ini karena terdapat tiga sesi pengerjaan akibat keterbatasan jumlah komputer. Komputer satu dapat  digunakan tiga siswa sehingga harus bergantian (sistem shift). “Siswa sesi dua dan tiga bisa bertanya pada siswa sesi satu yang sudah mengerjakan soal lebih dulu, sedangkan soal sesi 1 – 3 sama, baik soal maupun jumlah paketnya,” terang Retno.

Sebagai informasi, terdapat laboratarium komputer yang rata-rata diisi 40 unit komputer. Jarak komputer yang satu dengan yang lain pun sangat berdekatan. Dengan demikian mereka pun bisa mudah sekali saling bertanya dan melirik. “Ini dapat terjadi karena menurut para siswa, soal banyak yang hanya dibolak balik nomornya tetapi soalnya sama,” kata Retno 

Dia menjelaskan, terdapat paket soal UNBK yang diduga tidak mencapai 21 paket untuk satu ruang seperti diinfokan pemerintah. Akibatnya, banyak siswa yang mendapat paket soal yang sama. 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement