REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI) Pusat, Dr Bahrul Hayat mengungkapkan, rendahnya mutu pendidikan di Indonesia salah satunya disebabkan belum membudayanya pelaksanaan penilaian pendidikan yang bermutu.
''Pemerintah, perguruan tinggi, pendidik dan pelaku pendidikan lain perlu fokus dan serius membenahi sistem penilaian di Indonesia,'' ungkap Bahrul Hayatt di sela-sela rapat persiapan Konferensi Internasional HEPI di Jakarta, Sabtu (9/4).
Mantan Sekjen Kementrian Agama ini menyinggung pentingnya mutu guru ditingkatkan dalam penilaian sehingga pembelajaran tuntas bisa berkualitas.
"Strategi pembelajaran tuntas terletak pada kemampuan guru mengetahui apa yang sudah siswa tahu dan siswa bisa lakukan. Hal ini hanya bisa diketahui melalui penilaian,'' jelas Bahrul Hayat.
Bahrul Hayat mengharapkan agar pemerintah totalitas menyempurnakan penilaian dalam kurikulum 2013, terutama penilaian sikap.
Penilaian sikap menurut Bahrul diarahkan pada pembentukan perilaku dan pengembangan karakter siswa dan menjadi kewajiban semua guru bukan hanya guru PPKn dan Agama. Ia menegaskan HEPI siap bekerja sama dengan siapa saja dalam membudayakan penilaian bermutu.
Senada dengan Bahrul, Bambang Suryadi, sekretaris Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mengatakan penilaian sikap harus terjadi secara natural dan kontekstual.
Penilaian sikap, kata Bambang, menjadi kewajiban ekosistem sekolah dengan penekanan dan proporsi yang berbeda bukan hanya kewajiban guru Agama dan PPKn.
Rapat persiapan kongres internasional HEPI juga dihadiri Ketua Pelaksana, Prof. Djemari Mardapi. Menurut Djemari, kongres akan dilaksanakan 30-31 Mei 2016 di Yogyakarta.
Kongres kali ini akan dihadiri para pakar evaluasi dan penilaian pendidikan, dosen, guru, praktisi pendidikan dari dalam dan luar negeri.
Djemari menambahkan kongres kali ini bertujuan menginformasikan perkembangan mutakhir sistem evaluasi dan penilaian pendidikan, meningkatkan kompetensi dan profesi penilaian pendidikan.
Kongres yang akan dihadiri Prof Geoff Master, Ph.D. Direktur dari Australian Council for Educational Research diselenggarakan oleh HEPI dan Universitas Negeri Yogyakarta.