Kamis 14 Apr 2016 15:13 WIB

19 Kabupaten Alokasikan Anggaran Cukup Besar untuk Perpustakaan

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Anak-anak membaca di perpustakaan Bale Tau, Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.
Foto: Fuji EP/Republika
Anak-anak membaca di perpustakaan Bale Tau, Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Sebanyak 19 kabupaten dan kota di Indonesia mendapat penghargaan dari Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) karena mengalokasikan anggaran yang signifikan untuk perpustakaan. Kesembilan belas daerah tersebut, antara lain Kabupaten Pamekasan, Bengkulu Utara, Gunung Kidul, Batang, Sukabumi, Bandung Barat, Cilacap, Wonosobo, Kebumen, Lumajang, Payakumbuh, Kotawaringin Barat, dan Lombok Timur.

"Tahun ini daerah kami mengalokasikan anggaran untuk perpustakaan mencapai Rp 2,6 miliar," kata Bupati Pamekasan, Jawa Timur Achmad Syafii Yasin dijumpai Republika.co.id di sela program 'Perpuseru' di Nusa Dua, Kamis (14/4).

Kenaikan anggaran tersebut sangat tinggi dibandingkan Rp 400 juta pada 2013 dan Rp 1,6 miliar pada 2014. Pamekasan saat ini sudah memiliki satu unit perpustakaan bekerja sama dengan PerpuSeru Coca-Cola, dua perpustakaan daerah, dan 65 perpustakaan desa. Achmad mengatakan pemerintah daerah mulai tahun ini akan merintis perpustakaan di level kecamatan.

Kendala yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Pamekasan dalam memperluas jangkauan perpustakaannya saat ini adalah lahan. Meski demikian, Achmad berkomitmen setiap kecamatan di wilayahnya ke depan memiliki perpustakaan yang representatif.

Bupati Batang, Jawa Tengah, Yoyok Riyo Sudibyo menilai perpustakaan memiliki peran strategis dalam pembangunan masyarakat. Oleh sebab itu fungsi perpustakaan tak hanya terbatas tempat pinjam meminjam buku, melainkan motor penggerak perubahan lewat fungsinya sebagai pusat belajar masyarakat.

Coca-Cola Bantu Tingkatkan Kualitas Perpustakaan

"Sepanjang 2015-2016, Pemerintah Kabupaten Batang telah mengalokasikan APBD untuk perluasan program ini ke 15 desa di 15 kecamatan," kata Yoyok.

Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah mengatakan berbagai program dilakukan untuk meningkatkan minat baca masyarakat di daerah. Konsep perpustakaan bisa dikombinasikan dengan berbagai fungsi pelayanan publik sehingga bisa diakses masyarakat secara luas.

"Di Bantaeng, kami membangun sentra kuliner yang di dalamnya terdapat ruang baca. Pengunjung bisa berwisata kuliner sekaligus membaca," katanya.

Bantaeng saat ini sudah membangun 46 perpustakan desa dan terus memperbaharui koleksi buku-bukunya dengan yang terbaru. Ini adalah tahun pertama Bantaeng bekerja sama dengan Coca-Cola dalam program PerpuSeru.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement