REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah Insan Cendekia Madani (ICM) menjalin kerja sama dengan sejumlah sekolah Islam di Indonesia. Kerja sama ini dimaksudkan untuk mendorong sekolah Islam yang berkualitas, memiliki kedisiplinan, kebersihan, berwawasan lingkungan, serta guru-guru yang berkualitas.
"Kita punya keinginan untuk turut andil dalam mengubah secara umum wajah pendidikan Islam di Indonesia," kata Ketua Dewan Pembina ICM Tamsil Linrung, Ahad (17/4). Sekolah Islam yang melakukan kerja sama itu di antaranya berada di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur.
Model kerja sama yang dilakukan ICM dengan sekolah Islam ini, menurut Tamsil, di antaranya melalui penyusunan kurikulum secara bersama-sama, pengiriman guru-guru ICM , memberikan pelatihan-pelatihan, mendorong sekolah mendapatkan akreditasi A, dan lain-lain.
"Kami ingin supaya kualitas sekolah Islam seperti sekolah-sekolah yang lain. Dari 70 sekolah yang mebdapatkan staus SPK dari pemerintah hanya 6 yang sekolah Islam. Inikan menggelisahkan kita dan harus dibenahi. Pada level SMA dari 36 sekolah hanya 4 sekolah Islam. Satu sekolah Islam itu tidak sepenuhnya investornya dari Indonesia tapi Turki yaitu Kharisma Bangsa," papar Tamsil.
Tidak hanya meningkatkan kualitas sekolah Islam sehingga terakreditasi A, sekolah Islam juga didorong menjadi sekolah yang berwawasan lingkungan. Dijelaskan Tamsil, harusnya sekolah Islam yang mendapatkan penghargaan sebagai sekolah berwawasan lingkungan, karena Islam mengajarkan kebersihan dan keindahan lingkungan.
"Arsitektur sekolah Islam juga harus diperbaiki. Selama ini kan asal membangun gedung saja. Kami punya arsitek yang bisa membantu. Sehingga sekolah Islam menjadi pilihan masyarakat karena memenuhi dari aspek kualitas, kedisiplinan, kebersihan , lingkungan, guru yang berkualitas," ungkap Tamsil.
Dengan model kerjasama seperti ini, menurut Tamsil, maka pihaknya tidak perlu membangun sekolah-sekolah Islam baru. Tapi cukup dengan mendorong sekolah-sekolah Islam yang sudah ada untuk melakukan perbaikan.
Dalam meningkatkan kualitas sekolah Islam di Indonesia, Tamsil akan melibatkan para pengusaha muslim. Dikatakannya, pengusaha muslim tidak perlu khawatir rugi berinvestasi di bidang pendidikan. Justru mereka akan mendapatkan keuntungan tidak saja finansial, tapi juga amal sholeh, dan anak-anak yang sholeh. "Tidak akan rugi berinvestasi di pendidikan. Saya tidak bicara kosong, tapi sudah membuktikannya," kata Tamsil.