Kamis 21 Apr 2016 11:02 WIB

SMA Bosowa Bina Insani Gelar Seminar Bahaya Narkoba

Red: Irwan Kelana
Ustadz Derry Sulaiman (kanan) menyerahkan lukisan kaligrafi kepada Direktur Pendidikan Yayasan Bosowa Bina Insani (YBBI) Sudirman (kedua dari kiri), disaksikan Kepala SMA Bosowa Bina Insani Dedy Supriyadi (kiri) dan Reyhan.
Foto: Dok SBBI
Ustadz Derry Sulaiman (kanan) menyerahkan lukisan kaligrafi kepada Direktur Pendidikan Yayasan Bosowa Bina Insani (YBBI) Sudirman (kedua dari kiri), disaksikan Kepala SMA Bosowa Bina Insani Dedy Supriyadi (kiri) dan Reyhan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Parent Association Bosowa Bina Insani (PABBI) SMA Bosowa Bina bekerja sama dengan SMA Bosowa Bina Insani menggelar seminar pendidikan bertema “Melejit dan Bersinar Tanpa Narkoba”. Seminar tersebut diadakan di halaman gedung SMA Bosowa Bina Insani, Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/4).

Seminar terserbut menampilkan nara sumber dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bogor, Ustadz Derry Sulaiman dan Reyhan (eks Kangen Band). Seminar itu diikuti seluruh siswa kelas X, XI dan XII SMA Bosowa Bina Insani.

Kepala SMA Bosowa Bina Insani Dedy Supriyadi mengatakan seminar tersebut bertujuan memberikan wawasan pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. Selain itu, membekali siswa dengan pemahaman agama yang benar terkait bahaya penyalahgunaan narkoba.

 

“Di samping itu, memberikan tips kepada para siswa cara menghindari dan menjauhkan diri dari narkoba,” kata Dedy Supriadi, Rabu (20/4).

Dalam kesempatan tersebut, tim BNN Kabupaten Bogor memaparkan tentang pengertian narkoba, jenis-jenis narkoba, dan  dampak negatif penyalahgunaan narkoba.  Tim  juga mengungkapkan  trik-trik  yang dilakukan oleh  jaringan  narkoba agar masyarakat termasuk pelajar terjerat narkoba.

Ustadz Derry Sulaiman mengungkapkan pengalaman hidupnya. “Dulu saya mengukur kebahagiaan lebih bersifat duniawi, yakni mencapai apa yang dicita-citakan secara materi. Ternyata, setelah itu tercapai, ada perasaan hampa. Tidak seperti yang saya bayangkan semula,” kata tokoh yang  lebih suka menyebut dirinya sebagai seminan yang berdakwah.

Ketika suatu hari pada tahun 2000,  Derry mendapatkan hidayah dari Allah, maka ia menanggalkan segala atribut  duniawi, termasukketenaran sebagai seorang musisi. Ia kemudian menekuni kerja dakwah. “Ternyata setelah saya berkhidmat dalam kerja dakwah, barulah saya merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya,” kata Deddy Sulaiman.

Dalam kesempatan tersebut, Derry Sulaiman dan Reyhan menyanyikan sejumlah lagu yang berisi pesan-pesan dakwah dan moral. Salah satu syairnya berbunyi, “Orang kaya mati, orang miskin mati/ raja-raja mati, rakyat biasa mati/ semuanya akan menghadap Ilahi.”

Seusai acara seminar, Derry Sulaiman menyerahkan lukisan kaligrafi karyanya kepada Masjid Al-Ikhlas Bosowa BIna Insani. Lukisan kaligrafi tersebut diterima oleh Direktur Pendidikan Yayasan Bosowa Bina Insani (YBBI) Sudirman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement