Jumat 22 Apr 2016 16:08 WIB

Pertama Kali, Ujian SBMPTN Berbasis Komputer Mulai Diterapkan

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Achmad Syalaby
 Para peserta mengerjakan soal SBMPTN di Kampus ITB, Jl Ganeca, Kota Bandung, Selasa (9/6).  (Republika/Edi Yusuf)
Para peserta mengerjakan soal SBMPTN di Kampus ITB, Jl Ganeca, Kota Bandung, Selasa (9/6). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA –- Ada yang berbeda pada pelaksanaan ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada tahun ini. Ketua Umum SBMPTN 2016 Rochmat Wahab mengatakan, ujian SBMPTN 2016 kali ini akan terbagi dua metode, yakni berbasis kertas dan berbasis komputer.

Menurut Rochmat, ujian SBMPTN berbasis komputer hanya berlaku bagi kelompok ujian Sosial Hukum (Soshum) dan Sains Teknologi (Saintek). “Yang kelompok campuran tidak bisa,” kata Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini dalam Konferensi Pers Sosialisasi Pendaftaran SBMPTN 2016 di Gedung D Dikti Senayan, Jakarta, Jumat (22/4). 

Menurut dia, kelompok campuran hanya bisa melaksanakan pada ujian biasa, yakni berbasis kertas. Pendaftaran kedua metode ujian SBMPTN ini sama dilaksanakannya, yakni 25 April  sampai 20 Mei 2016. Para peserta ujian SBMPTN berbasis komputer juga akan melakukan ujian di waktu yang sama pada 31 Mei 2016.

Adapun tempat tes SBMPTN berbasis kertas hanya dilakukan di 30 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terpilih. Mereka dipilih karena dipandang sudah siap menjadi tempat pelaksanaan metode ujian tersebut. “Semua pulau sudah terpenuhi tempat pelaksanaan ujian berbasis komputer ini walau ada satu atau dua pulau yang terlewati,” kata Rochmat.

 Beberapa PTN yang menjadi tempat pelaksanaan ujian berbasis komputer, yakni Universitas Syiah Kuala, Universitas Sumatera Utara, Universitas Andalas dan Universitas Indonesia. Kemudian Universitas Padjadjaran, Universitas Gajah Mada, Universitas Sebelas Maret dan Universitas Udayana. Selanjutnya, Universitas Hasaanuddin, Universitas Sam Ratulangi dan Universitas Pattimura.

Rochmat menjelaskan, pelaksanaan ujian berbasis komputer ini sangat membantu para peserta. “Kekhawatiran kesalahan pengisiannya (berbasis komputer--red) nol sementara yang kertas masih bisa terjadi,” kata dia. Selain itu, kegiatan ujian ini sangat menghemat waktu para peserta.

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement