REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Ribuan siswa dari SD hingga SMA sederajat, di Kabupaten Purwakarta, Jabar, tidak belajar di kelas pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Apa pasalnya? Ternyata, para pelajar itu punya cara tersendiri untuk memeringati Hardiknas. Yaitu, dengan membersihkan lingkungan secara serentak.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta, Rasmita Nunung Sanusi, mengatakan, hari ini para pelajar tidak belajar di dalam kelas. Tetapi, mereka menjadi petugas kebersihan sehari. Para pelajar dari SD hingga SMA sederajat ini, harus bebersih di lingkungan sekitar secara serentak.
"Jadi hari ini, anak-anak tersebut sengaja belajar di luar. Yaitu, dengan cara bebersih lingkungan," ujar Rasmita, kepada Republika.co.id, Senin (2/5).
Bebersih ini, dilakukan secara serentak dari mulai perkotaan hingga peloksok desa. Jadi, anak-anak tersebut berangkat ke sekolah, lengkap dengan peralatan kebersihannya. Seperti, sapu, pengki, serok sampah, sampai parang dan cangkul.
Menurut Rasmita, aksi ini merupakan implementasi dari Perbup Pendidikan Berkarakter. Jadi, anak-anak harus terbiasa dengan kebersihan. Sehingga, bebersih jadi budaya bukan lagi instruksi dari sekolah ataupun dinas.
Dengan cara ini, diharapkan anak-anak menjadi agen yang mampu mengedukasi masyarakat. Kebersihan bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. Melainkan, kewajiban bersama.
Bahkan, bila masyarakat sadar akan kebersihan, maka APBD kabupaten bisa dihemat. Apa alasannya? Sebab, selama ini sebagian APBD kabupaten tersedot untuk membiayai petugas kebersihan.
"Kalau kesadaran masyarakatnya tinggi akan kebersihan, alokasi untuk biaya kebersihan bisa dipindahkan ke sektor penting lainnya," ujarnya.