REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) kembali mengirimkan siswanya untuk melaksanakan home stay di Cambridge, Inggris. Home stay kali ini diikuti 27 siswa program internasional. Mereka terdiri dari siswa SMP kelas VIII dan siswa SMA kelas XI.
Para peserta home stay itu akan berada di Inggris tanggal 1-14 Mei 2016. Mereka dilepas oleh Presiden Direktur Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) Dr Sutrisno Muslimin MSi dan Kepala Bidang Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan Kota Bogor Drs H Jana Sugiana MPd, di kampus SBBI Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/4).
Sutrisno menyebutkan, peserta home stat tahun 2016 merupakan angkatan kedua.“Tahun 2015, sebanyak 24 siswa SBBI melaksanakan home stay di Kota Cambridge, 20 November hingga 5 Desember 2015. Mereka dilepas oleh Wali Kota Bogor Bima Arya,” ujar Sutrisno.
Sutrisno mengemukakan, tidak hanya siswa program internasional SBBI yang melaksanakan home stay di luar negeri. Siswa program regular pun melakukan home stay.
“Mulai tahun 2016, para siswa program regular pun akan melaksanakan home stay di kawasan Asia Tenggara. Tahun ini tujuannya adalah Malaysia, namun tidak menutup kemungkinan tahun-tahun berikutnya negara lain,” tuturnya.
Menurut Sutrisno, home stay sangat bermanfaat bagi para siswa. Salah satunya adalah melatih kemandirian dan kedisiplinan siswa. “Kalau di rumah, mereka diurus orang tua atau pembantu rumah tangga. Kalau di luar negeri, mereka harus mengerjakan semuanya sendiri dan mengurus semua urusannya sendiri,” ujarnya.
Tidak kalah pentingnya adalah melatih kedisiplinan. Misalnya menyangkut jadwal keberangkatan bus dari rumah keluarga Inggris tersebut menuju kampus. Para siswa tersebut harus berangkat sendiri ke kampus Language Studies International (LSI) Cambridge secara tepat waktu. Kalau terlambat satu menit saja, mereka akan tertinggal.
“Jadi, home stay ini sekaligus juga melatih para siswa agar bisa survive di mana pun mereka berada. Ini merupakan bekal pengalaman yang sangat mahal bagi mereka untuk masa depan,” tutur Sutrisno.
Home stay, kata Sutrisno, juga mendorong dan melatih kemahiran berbahasa Inggris. Selain itu, memberikan wawasan bagi para siswa yang ingin melanjutkan pedidikan atau kuliah ke luar negeri setelah tamat SMA nanti.
“Home stay juga bermanfaat mengenalkan kultur negara lain, khususnya Inggris, yang sedikit-banyak berbeda dengan kultur masyarakat Indonesia. “Hal ini sebagai persiapan bagi para siswa untuk memasuki dunia global,” papar Sutrisno.
Guru pendamping siswa home stay SBBI Haposan Andi menambahkan, kegiatan utama para siswa peserta home stay selama berada di Cambridge adalah belajar bahasa Inggris di kelas, mulai pukul 08.00 hingga 12.
”Setelah makan siang, para siswa tersebut akan melaksanakan social activities atau kegiatan kemasyarakatan. Mereka akan melakukan kunjungan kepada masyarakat dan ikut dalam sejumlah kegiatan warga setempat,” tuturnya.
Kegiatan lainnya adalah kunjungan ke sejumlah tempat penting dan bersejarah di Cambridge. Termasuk ke dalamnya museum seni, museum sains dan Cambridge University. “Pada hari Sabtu, para siswa akan diajak melaksanakan field trip antara lain ke Kota London. Juga mengunjungi tempat lahirnya Winston Chrchill,” ujar Andi.
Andi mengemukakan, salah satu hal yang ditekankan kepada para siswa selama melaksanakan home stay di Inggris adalah senantisa menjaga shalat fardhu 5 waktu. Termasuk di dalamnya shalat Jumat. “Pada home stay tahun lalu, para siswa melaksanakan shalat Jumat di Masjid Cambridge,” ujar Haposan Andi.