REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pemerintah Kabupaten Bandung pada tahun ini tengah mengutamakan pembangunan ruang kelas baru di sejumlah sekolah yang masih kekurangan ruang belajar. Penambahan kelas ini dinilai masih perlu karena memang masih ada sekolah yang belum memiliki ruang belajar yang mencukupi.
Bupati Bandung Dadang Naser menuturkan, pihaknya melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan terlebih dulu membuat pemetaan sekolah mana saja yang membutuhkan pembangunan ruang kelas baru. "Pembangunan ruang belajar diperlukan untuk menunjang pembelajaran para siswa," tutur dia belum lama ini.
Menurut Dadang, pembangunan pendidikan harus ditujukan untuk meningkatkan kecerdasan para siswa sekaligus membangun budi pekerti para peserta didik. Pihaknya ingin membentuk para peserta didik di Kabupaten Bandung hingga menjadi manusia yang cerdas, berbudi pekerti yang luhur, berakhlak mulia dan peduli terhadap sesama serta cinta akan lingkungan.
Saat ini, lanjut Dadang, sektor pendidikan menjadi penyumbang terbesar selama lima tahun berturut-turut dalam raihan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Bandung. Pada 2015, sektor pendidikan ini memberikan kontribusi sebesar 86,29 poin atau di atas indeks kesehatan yang mencapai 76,72 poin dan indeks daya beli yang sebesar 66,34 poin. Total raihan IPM Kabupaten Bandung pada 2015 sendiri yakni sebesar 76,45 poin.
Sedangkan pada 2011 lalu, pendidikan memberikan kontribusi sebesar 84,80 poin, naik menjadi 85,05 pada 2012. Kenaikan kembali terjadi pada 2013 hingga menjadi sebesar 85,23 dan pada 2014 menjadi 85,28. "Jika melihat angka ini, target capaian indeks pendidikan yang seperti tercantum dalam RPJMD yang sebesar 84,64 poin berarti telah mampu kita capai," tutur dia.
Dadang juga menjelaskan, indeks melek huruf di Kabupaten Bandung juga memuaskan. Pada 2015, indeks melek huruf mampu mencapai 99,30 persen dan indeks lama sekolah sebesar 60,28 persen. Indeks lama sekolah tersebut menunjukan rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bandung telah mencapai 9,04 tahun. Artinya, menurut dia, wajib belajar pendidikan dasar (wajar dikdas) selama sembilan tahun ini juga telah tercapai.
"Nantinya kita akan upayakan agar wajar dikdas ini menjadi 12 tahun. Dan ini tentu mampu kita raih," kata dia.