REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat SMP/MTs di Kabupaten Indramayu hanya digelar di satu sekolah, yakni MTs Negeri 1 Lohbener, Senin (9/5). Namun, keterbatasan piranti komputer membuat peserta UNBK di sekolah itu terpaksa berdesak-desakkan dalam mengerjakan soal ujian.
Di MTs Negeri 1 Lohbener terdapat 290 siswa peserta UN. Namun, di sekolah itu hanya terdapat 100 unit komputer yang memiliki fasilitas internet guna pelaksanaan UNBK.
Pihak sekolah terpaksa membagi pelaksaan UNBK menjadi tiga gelombang. Yakni pagi, siang dan sore hari. Setiap gelombang, diisi oleh 100 peserta UNBK dalam satu ruangan.
Kepala Sekolah MTs Negeri 1 Lohbener, Taryana, mengakui, fasilitas computer basic test (CBT) di sekolahnya memang terbatas. Karena itu, siswa terpaksa dibagi menjadi tiga gelombang.
"Penyediaan CBT butuh biaya yang besar," terang Taryana.
Namun, Taryana menegaskan, sekolahnya merupakan satu-satunya sekolah tingkat SMP/MTs di Kabupaten Indramayu yang menyelenggarakan UNBK. Sedangkan lainnya masih menggunakan UN berbasis kertas.
"Dengan UNBK, lebih praktis dibandingkan UN (berbasis kertas)," tegas Taryana.
Para peserta UN tingkat SMP/MTs akan melaksanakan UN pada 9-12 Mei 2016.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Ali Hasan, mengakui di Kabupaten Indramayu baru ada satu sekolah tingkat SMP/MTs yang menyelenggarakan UNBK. Yakni MTs Negeri 1 Lohbener.
"Ya baru ada satu sekolah," terang Ali.
Ali menyatakan, baik sekolah yang menyelenggarakan UNBK maupun UN berbasis kertas, seluruhnya telah melakukan persiapan matang sebelum pelaksanaan UN. Dia berharap, seluruh siswa bisa meraih tingkat kelulusan hingga 100 persen.