REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Sebanyak 303 siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, tidak mengikuti ujian nasional yang digelar serentak pada Senin (9/5).
"Rinciannya sebanyak satu siswa izin sakit dan 302 siswa mengundurkan diri," kata Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Jember, Tatang Priyanggono di Jember, Selasa (10/5).
Jumlah peserta UN tingkat SMP, SMP Luar Biasa, Madrasah Tsanawiyah (MTs) baik negeri maupun swasta di Kabupaten Jember sebanyak 37.529 siswa yang tersebar di 563 lembaga dan terdapat 42 sub rayon. "Sebagian besar peserta UN yang tidak hadir karena mengundurkan diri sebelum pelaksanaan UN digelar, padahal namanya sudah masuk dalam daftar nominasi tetap (DNT) peserta UN," tuturnya.
Informasi yang dihimpun di lapangan, beberapa alasan penyebab siswa mengundurkan diri sebagai peserta UN di Jember di antaranya pindah sekolah atau mutasi ke sekolah lain. Ada juga yang ikut bekerja dengan orang tuanya ke luar kota dan siswa menikah sebelum pelaksanaan UN.
Tatang mengatakan, sebagian besar siswa tidak menyampaikan alasan mereka mengundurkan diri sebagai peserta UN atau tanpa memberikan keterangan. Padahal pihak sekolah sudah memberikan pemahaman tentang pentingnya mengikuti UN.
"Ada satu siswa yang sakit, sehingga kemungkinan siswa tersebut harus mengikuti UN susulan yang digelar pekan depan," katanya.
Jumlah siswa SMP dan sederajat yang mengundurkan diri tahun 2016 lebih banyak dibandingkan tahun 2015 yang tercatat sebanyak 225 siswa.
Sementara Kabid Mapenda Kementerian Agama Jember mengatakan, siswa MTs yang mengundurkan diri sebagian besar berada di kawasan pinggiran dan pihak sekolah sebenarnya sudah melakukan pendekatan terhadap siswa yang bersangkutan.
"Kami terus melakukan penyuluhan kepada mereka tentang pentingnya mengikuti UN untuk mendapatkan ijazah, namun pihak sekolah tidak bisa berbuat banyak ketika siswa dan orang tuanya tetap bersikeras untuk tidak mengikuti UN," katanya