REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginginkan agar 100 persen SMP dan sederajat mampu melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun depan.
Pria yang biasa dipanggil Ahok tersebut mempunyai sejumlah solusi untuk mengatasi minimnya jumlah komputer di SMP untuk melaksanakan UNBK. Salah satunya, ia ingin agar komputer untuk UNBK SMP tak melulu harus membeli. Sebab, terbuka peluang agar komputer yang dipergunakan UNBK SMP berasal dari pinjaman SMA yang telah selesai melaksanakan UNBK.
"Nah itu tahun depan kita pikirkan bukan semua harus dibeli. SMA dan SMP digabung saja. Saling pindah numpang aja gitu (komputernya)," katanya kepada wartawan di Balai Kota, Selasa (10/5).
Selain itu, ia menawarkan solusi lain bagi siswa SMP yang mempunyai laptop pribadi. Ia berharap siswa bisa membawa sendiri laptopnya ketika pelaksanaan UNBK. Ia merasa penggunaan laptop pribadi tak akan menimbulkan masalah. Sebab, menurutnya sudah ada sistem yang akan mengaturnya.
"(UNBK pakai laptop pribadi? Ya boleh aja kalo mereka mau. Itu kan ada passwordnya. Sistemnya gak masalah, tinggal colok," ujarnya.
Diketahui, SMP dan setingkat di Ibu Kota yang melaksanakan UNBK di tahun ini baru berjumlah 109 sekolah dengan jumlah peserta 17.098 siswa. Sedangkan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) ada sebanyak 1.425 sekolah dengan jumlah peserta 135.193 siswa.