REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menerima laporan kasus beredarnya kunci jawaban pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMP. Posko FSGI menerima laporan dari seorang guru pengawas di Jakarta yang mendapatkan kunci jawaban dari peserta UN yang diawasinya pada mata pelajaran Bahasa Inggris kemarin.
Ketua Serikat Guru Indonesia (SEGI) Jakarta, Heru Purnomo mengatakan, pelapor tersebut kebetulan rekan mengawas satu ruangan yang juga guru Bahasa Inggris. Saat dicocokan dengan soal cadangan di kelas ternyata “cocok”. Si siswa yang membawa kunci jawaban belum dimintai keterangan.
“FSGI memperoleh foto soal dan kunci jawaban tersebut yang isinya memang tepat. Ini UN Kertas Pensil (UNKP) Bahasa Inggris SMP,” ujar Heru dalam keterangan persnya, Kamis (12/5). Laporan ini akan disampaikan kepada Inspektorat Jenderal Kemendikbud hari ini juga.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) FSGI, Retno Listyarti juga mengungkapkan telah menerima enam laporan dari Jakarta, Bandung, Garut dan Bima. Laporan ini mengeluhkan sulitnya soal UN matematika. Pelapor yang merupakan orangtua siswa mengeluhkan bahwa soal-soal matematika yang sulit ini tidak ada dalam kisi-kisi soal. Bahkan, tidak pernah diajarkan atau dipelajari para siswa.
“Ada orang tua mengisahkan anaknya peserta UN Berbasis Komputer (UNBK) matematika yang giliran ujian pada jam 13:00 WIB tapi si anak sudah stres sebelum masuk ruang ujian karena menyaksikan teman-temannya menangis saat keluar ruangan ujian (labotarium komputer). Ini dikarenakan kesulitan menjawab soal-soal UN Matematika. Mereka khawatir nilainya rendah karena banyak soal tidak mampu di jawab,” ujar Retno.
Selain matematika, FSGI juga menerima laporan dari seorang guru bahasa Inggris di Jakarta yang menilai banyak kosa kata sulit dalam UN Bahasa Inggris SMP 2016. Hal ini, katanya, membuat para siswa kesulitan memaknai arti kata tersebut dalam kalimat soal.