REPUBLIKA.CO.ID,SOLO --- Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menetapkan syarat baru untuk kelulusan mahasiswanya. Mulai tahun ini, untuk memperoleh gelar sarjana, setiap mahasiswa diwajibkan untuk melakukan penanaman dan perawatan pohon.
"Sesuai program One Student Five Tree, sehingga wajib menanam pohon bagi mahasiswa UNS. Mahasiswa harus merawatnya, kalau nanti mati tanam lagi baru boleh wisuda," tutur Rektor UNS Ravik Arsidi yang juga memperkenalkan program tersebut kepada Mentri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya di Fakultas Pertanian UNS, Solo, Kamis (13/5).
Program tersebut menjadi terobosan baru bagi kampus yang meraih peringkat kelima, sebagai Universitas Terhijau se-Indonesia dari UI Green Metic.
Targetnya dari lima pohon yang wajib ditanam mahasiswa, kata Ravik, akan menjadi sekitar 40 ribu pohon setahunnya. Pihak kampus pun tengah membuat situs khusus yang nantinya akan merinci kegiatan penanaman pohon oleh tiap mahasiswa.
Sementara sebagai langkah perdana, segenap sivitas akademika UNS memulai dengan menanam 2.000 pohon di komplek Rumah Sakit UNS Pabelan. Program tersebut pun mendapat apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Menteri LHK, Siti Nurbaya usai memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa UNS menyatakan akan mengadopsi program tersebut sehingga skalanya bisa nasional.
"Kami sangat mendukung dan akan mengadopsi gerakan ini. Sebuah niat yang sangat baik. Sebab kita punya banyak problem untuk memulihkan lahan ini," ujarnya.
Menurutnya saat ini sekitar 24 juta hektare lahan di Indonesia telah terdegradasi. Dimana sebagian besar karena adanya pembajakan liar dan penambangan tanpa izin.