Jumat 13 May 2016 17:46 WIB

Wali Kota Semarang: Jika Sekolah Salah Pasti Diberi Sanksi

SMAN 3 Semarang
Foto: blogspot.com
SMAN 3 Semarang

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang akrab disapa Hendi menegaskan sanksi akan diberikan jika kegagalan siswa pada SNMPTN diakibatkan kesalahan pihak SMAN 3 Semarang.

"Kalau ternyata ada yang keliru di internal Pemerintah Kota Semarang, kami tidak akan malu mengakui dan pasti ada perbaikan sistem," katanya, saat meninjau SMA Negeri 3 Semarang, Jumat (13/5).

Seluruh siswa program IPA reguler SMAN 3 Semarang yang berjumlah 380 orang tidak ada yang lolos SNMPTN 2016, sementara program IPA akselerasi ada 14 siswa lolos dan IPS yang lolos sebanyak 22 siswa. Tim investigasi beranggotakan unsur orang tua siswa, SMAN 3 Semarang, dan Dinas Pendidikan sudah dibentuk untuk menyelidiki penyebab kegagalan seluruh siswa IPA reguler pada SNMPTN.

"Begini, kalau mengenai salah dan benarnya perlu dilakukan audit data. Apakah SMAN 3 melakukan pelaporan sistem tidak seperti yang dimaksud pusat (panitia SNMPTN, Red)," katanya.

Jika hasil investigasi menyimpulkan seperti itu, lanjut dia, kesalahan terletak pada pihak SMAN 3 Semarang yang bertugas melakukan input data nilai siswa ke PDSS (pangkalan data sekolah dan siswa). "Atau, jangan-jangan SMAN 3 sudah melakukan pelaporan data dalam sistem sesuai yang diharapkan, tetapi ada sistem yang keliru di panitia (SNMPTN, Red). Itu kan bisa juga," katanya.

Selain itu, Hendi meminta Kemenristek Dikti menurunkan tim audit untuk menelusuri persoalan kegagalan siswa pada SNMPTN tahun ini, mengingat kasus serupa tidak hanya terjadi di SMAN 3 Semarang. "Kenyataannya, persoalan tidak hanya di SMAN 3 Semarang. Di SMAN 2 Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur juga. Kemudian, saya dengar juga di Bandung dan Lampung Timur. Perlu dilakukan audit data," katanya.

Yang jelas, kata dia, ada reward dan punishment dalam sebuah organisasi, termasuk Pemerintah Kota Semarang, dan jika ada jajarannya yang melakukan kekeliruan pasti akan mendapatkan punishment. "Kalau teman-teman di lingkup Pemkot Semarang keliru, pasti harus bertanggung jawab. Namun, kami tidak mau membahas sanksi dulu, padahal belum tentu mereka keliru," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement