Ahad 15 May 2016 18:01 WIB

Masuk SMP Negeri Sukabumi Wajib Miliki Ijazah Madrasah Diniyah

Rep: ratna ajeng tejomurti/ Red: Taufik Rachman
suasana belajar di Madrasah Diniyah (Ilustrasi).
Foto: dangdutpantura.com
suasana belajar di Madrasah Diniyah (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO. JAKARTA -- Kepala Dinas Pendidikan Kota Sukabumi Dudi Fathuljawad mengatakan wajib belajar madrasah diniyah merupakan kebijakan Kementerian Agama kota Sukabumi. Pemrintah Kota Sukabumi melalui Dinas Pendidikan mendukung program tersebut dengan mewajibkan lulusan SD yang ingin melanjutkan ke tingkat SMP harus memiliki ijazah Madarasah Diniyah.

"Bagi mereka yang muslim wajib bagi siswa -siswi yang akan melanjutkan ke SMP memiliki ijazah madrasah diniyah," jelas dia kepada Republika, Ahad (15/5). Dengan adanya persyaratan ini tentu secara langsung mewajibkan anak-anak SD untuk menempuh madrasah diniyah.

Menurut Dudi, mereka pun tak merasa terbebani dengan persyaratan ini karena madrasah diniyah dapat dilakukan saat sore atau malam hari sepulang mereka dari sekolah formal. Setelah mereka mengenyam pendidikan diniyah banyak hal positif yang dirasakan peserta didik.

Dudi yang juga pernah mengajar di madrasah diniyah ini mengatakan anak-anak mengalami peningkatan dalam melakukan baca tulis Alquran, praktik ibadah shalat, dan meningkatkan akhlakul karimah. Begitu juga dengan prestasi akademik sekolah formal, meningkatnya pemahaman agama khususnya dalam menghafal Alquran juga berdampak pada daya rangsang belajar yang baik.

"Dalam menghadapi radikalisme dan demoralisasi, agama dampak menangkal hal itu, anak-anak lebih memahami perbuatan baik dan tidak karena selama ini kuantitas pendidikan agama di sekolah minim," jelas dia.

Siswa-Siswi SD yang menempuh madrasah diniyah dapat memilih jenis madrasah yang tidak selalu formal. Banyak pilihan saat ini seperti majelis Alquran, Taman Pendidikan Alquran dan rumah tahfidz.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement