REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menargetkan pembentukan 100 taman teknologi pada 2015-2019.
"Kami menargetkan pembentukan sebanyak 100 taman teknologi di Tanah Air dalam lima tahun ke depan," ujar Menristekdikti Mohamad Nasir usai peresmian Taman Sains dan Teknologi Kopi dan Kakao di Jember, Jawa Timur, Jumat (20/5).
Sebanyak 100 taman teknologi tersebut tersebar di beberapa kementerian. Kemenristekdikti menaungi pembentukan sembilan taman teknologi yang tersebar di Bengkulu, Riau, Palembang, Solo, Sragen, Jepara, Kalimantan Utara, Sumbawa Barat, Papua, dan Papua Barat.
"Kami juga melakukan evaluasi, yang tidak layak kami berhentikan, contohnya di Kalimantan Utara. Kami hentikan karena kurangnya lahan dan tidak memungkinkan dibangun taman teknologi," tambah dia.
Kemristekdikti juga memindahkan pembangunan taman teknologi untuk pengembangan sagu, yang semula di Papua ke Papua Barat.
"Di sini awalnya tidak masuk, tapi karena masuk Pusat Unggulan Iptek, kita angkat jadi taman sains dan teknologi," papar dia.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Litbang Kemristekdikti, Kemal Prihatman mengatakan beberapa kriteria pembentukan yakni riset, hasil, produk, menghasilkan pengusaha di bidang teknologi, dan jajaringnya.
"Puslit kopi dan kakao ini sudah ada riset dan hasil dan ini merupakan salah satu Pusat Unggulan Iptek (PUI). Kalau PUI hanya ada dua kriteria yakni riset dan produk. Oleh karena itu kami evaluasi menjadi Taman Sains dan Teknologi, dan hasilnya memungkinkan untuk menjadikan sebagai taman sains, " jelas Kemal.
Kemal menjelaskan akan melakukan evaluasi dari 19 PUI yang ada, kemudian bagi PUI yang memungkinkan dijadikan taman teknologi.
"Target pada tahun ini baru satu. Kami tidak ingin nanti terjadi masalah, jadi satu demi satu dulu," kata Kemal.