Rabu 25 May 2016 07:37 WIB

Wakil Dubes AS Bantu 8 Juta Buku

Buku bacaan
Foto: Antara/Tri SP
Buku bacaan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Duta Besar Amerika Serikat (AS), Brian McFeeters, menyerahkan bantuan 8 juta buku bacaan berjenjang secara simbolis kepada Dirjen Dikdasmen Kemendikbud, Hamid Muhammad.

"Ayo, anak-anak ikuti saya membaca bersama!" kata Wakil Dubes AS yang fasih berbahasa Indonesia itu dalam siaran pers USAID-PRIORITAS, Selasa (24/5).

Dalam penyerahan buku secara simbolis di SDN Jelupang 2, Tangerang Selatan, Banten (24/5) itu, Wadubes AS itu mencoba praktik menggunakan buku bacaan berjenjang berjudul "Kebun Binatang".

Buku bacaan berjenjang yang dihibahkan adalah buku yang digunakan guru sebagai alat bantu belajar untuk membimbing kelompok siswa sesuai tingkat kemampuan membaca dalam pembelajaran membaca di kelas awal di SD/MI, terutama untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menumbuhkan minat baca siswa.

USAID melalui program PRIORITAS (Praktik Pembelajaran yang Baik) menghibahkan lebih dari 8 juta buku bacaan berjenjang pada 13.000 sekolah dan madrasah mitra dan nonmitra yang tersebar di sembilan provinsi (Aceh, Sumut, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Sulsel, Papua, dan Papua Barat).

"Buku ini akan membantu siswa meningkatkan kemampuan membaca dan meningkatkan kenikmatan membaca. Semakin bagus kemampuan membaca seorang siswa, semakin baik kemampuan belajar mereka," kata Wakil Dubes AS itu.

Dalam penyerahan simbolis itu, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad, mengatakan pemberian buku-buku ini sangat membantu pendidikan di Indonesia. Dia mengharapkan buku-buku tersebut dapat benar-benar dimanfaatkan.

"Tujuannya adalah bagaimana semua penduduk termasuk anak-anak di sekolah gemar membaca, gemar menulis, dan literet," katanya.

Ia menjelaskan Literet adalah bisa mengakses informasi, memahami informasi yang diakses, dan bisa menggunakan informasi tersebut untuk hal-hal yang berguna.

"Program PRIORITAS adalah bagian dari kemitraan antara Indonesia dengan Amerika agar bagaimana masyarakat gemar membaca dan siswa kita juga gemar membaca. Sumbangan 8 juta buku sangat berarti meski belum cukup karena kurang lebih kita punya 54 juta siswa," ungkapnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement