Rabu 01 Jun 2016 08:20 WIB

Perbedaan dan Keragaman Penilaian Dalam Pendidikan Perlu Disikapi dengan Bijak

Red: Irwan Kelana
Ketua Umum HEPI Bahrul Hayat (kiri) danDirektur Australlian Council for Educational Research (ACER) Geoff Masters.
Foto: Dok HEPI
Ketua Umum HEPI Bahrul Hayat (kiri) danDirektur Australlian Council for Educational Research (ACER) Geoff Masters.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Munculnya berbagai pendekatan dan model penilaian dalam praktik dunia pendidikan  perlu disikapi dengan bijak. Termasuk di dalamnya penilaian formatif dan sumatif, penilaian acuan norma dan penilaian acuan kriteria, dan penilaian sebagai pembelajaran,  penilaian untuk pembelajaran, dan penilaian atas  pembelajaran.

 

Direktur Australlian Council for Educational Research (ACER) Geoff Masters memiliki pandangan tersendiri bagaimana menyikapi perbedaan dan keragaman penilaian tersebut. Hal itu diungkapkannya saat  menjadi pembicara tamu dalam konferensi internasional tentang penelitian dan evaluasi pendidikan  di Yogyakarta, Senin (30/5).

Konferensi ini diselenggarakan oleh Himpunan Evaluasi pendidikan Indonesia (HEPI) bekerja sama dengan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

 

“Munculnya berbagai pendekatan dan model asesmen dalam dunia pendidikan perlu disikapi dengan bijak supaya tidak menimbulkan kebingungan di kalangan praktisi pendidikan,terutama guru dalam melakukan penilaian,”  ucap Geoff Master yang meraih doktor dalam bidang pengukuran dan penilaian dari Universitas Chicago tersebut.

 

Geoff  Masterr menjelaskan, salah satu isu fundamental yang perlu disikapi dengan bijak adalah  asesmen yang memiliki mutlifungsi dan beragam tujuan. Menurut Geoff Masters, tujuan utama dari asesmen hanya satu.

 

“Tujuan utama dan fundamental dari pelaksanaan asesmen adalah untuk    mendapatkan informasi yang komprehensif tentang kemampuan dan kemajuan yang telah dicapai siswa pada saat asesmen dilaksanakan”, tuturnya.

Ia  menambahkan melalui informasi ini, guru harus mampu memberikan umpan balik kepada siswa sehingga ia  dapat melakukan perbaikan dan meningkatkan diri.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan  Anies Baswedan mengemukakan,   HEPI sebagai asosiasi profesi yang mandiri dan profesional memiliki peran yang penting dalam menyikapi perbedaan dan keragaman penilaian tersebut.

“HEPI perlu memberikan edukasi kepada masyarakat supaya mereka memiliki pemahaman yang sama tentang esensi dan tujuan asesmen,”  ucap Anies Baswedan.

Lebih lanjut, Mendikbud  meminta HEPI menyusun mekanisme penilaian yang sederhana untuk menilai ekosistem pendidikan nasional. Dalam konteks ini, HEPI harus memunculkan kebaruan dan keberanian, di antaranya dengan  memberikan makna kualitatif atas hasil penilaian yang bersifat kuantitatif.“Saya berharap HEPI dapat menjawab tantangan ini,” tutur Mendikbud Anies  Baswedan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement