REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Munculnya berbagai pendekatan dan model penilaian dalam praktik dunia pendidikan perlu disikapi dengan bijak. Termasuk di dalamnya penilaian formatif dan sumatif, penilaian acuan norma dan penilaian acuan kriteria, dan penilaian sebagai pembelajaran, penilaian untuk pembelajaran, dan penilaian atas pembelajaran.
Direktur Australlian Council for Educational Research (ACER) Geoff Masters memiliki pandangan tersendiri bagaimana menyikapi perbedaan dan keragaman penilaian tersebut. Hal itu diungkapkannya saat menjadi pembicara tamu dalam konferensi internasional tentang penelitian dan evaluasi pendidikan di Yogyakarta, Senin (30/5).
Konferensi ini diselenggarakan oleh Himpunan Evaluasi pendidikan Indonesia (HEPI) bekerja sama dengan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
“Munculnya berbagai pendekatan dan model asesmen dalam dunia pendidikan perlu disikapi dengan bijak supaya tidak menimbulkan kebingungan di kalangan praktisi pendidikan,terutama guru dalam melakukan penilaian,” ucap Geoff Master yang meraih doktor dalam bidang pengukuran dan penilaian dari Universitas Chicago tersebut.
Geoff Masterr menjelaskan, salah satu isu fundamental yang perlu disikapi dengan bijak adalah asesmen yang memiliki mutlifungsi dan beragam tujuan. Menurut Geoff Masters, tujuan utama dari asesmen hanya satu.
“Tujuan utama dan fundamental dari pelaksanaan asesmen adalah untuk mendapatkan informasi yang komprehensif tentang kemampuan dan kemajuan yang telah dicapai siswa pada saat asesmen dilaksanakan”, tuturnya.
Ia menambahkan melalui informasi ini, guru harus mampu memberikan umpan balik kepada siswa sehingga ia dapat melakukan perbaikan dan meningkatkan diri.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengemukakan, HEPI sebagai asosiasi profesi yang mandiri dan profesional memiliki peran yang penting dalam menyikapi perbedaan dan keragaman penilaian tersebut.
“HEPI perlu memberikan edukasi kepada masyarakat supaya mereka memiliki pemahaman yang sama tentang esensi dan tujuan asesmen,” ucap Anies Baswedan.
Lebih lanjut, Mendikbud meminta HEPI menyusun mekanisme penilaian yang sederhana untuk menilai ekosistem pendidikan nasional. Dalam konteks ini, HEPI harus memunculkan kebaruan dan keberanian, di antaranya dengan memberikan makna kualitatif atas hasil penilaian yang bersifat kuantitatif.“Saya berharap HEPI dapat menjawab tantangan ini,” tutur Mendikbud Anies Baswedan.