Kamis 02 Jun 2016 16:39 WIB

IPB Nilai Pengurangan Kuota Beasiswa Bidikmisi Berdampak Panjang

Rep: C36/ Red: Nur Aini
Beasiswa (ilustrasi)
Beasiswa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Biro Hukum, Promosi dan Humas Institut Pertanian Bogor (IPB), Yatri Indah Kusumastuti, mengatakan pengurangan kuota penerima beasiswa bidikmisi menyulitkan calon mahasiswa secara jangka panjang. Sebab, pelamar beasiswa bidikmisi di IPB sangat tinggi.

"Sebagai kampus rakyat, tentu ada kekhawatiran pengurangan kuota ini akan menyulitkan penyesuaian secara jangka panjang. Sebab, kampus ini menerima banyak mahasiswa dari berbagai daerah. Banyak mahasiswa cerdas tetapi kurang mampu secara ekonomi yang selama ini dibiayai program tersebut," kata Yatri ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis (2/6).

Dia menuturkan, pada 2015 pihaknya menerima 1.000 kursi kuota beasiswa bidikmisi. Tahun ini, jumlah kuota penerima menurun drastis , yakni sebanyak 370 orang.

Dari kuota itu, sebanyak 270 orang calon penerima telah dinyatakan lolos seleksi beasiswa bidikmisi. Mereka terseleksi dari program SNMPTN.

Dengan terpenuhinya kuota ini, praktis hanya tingga 100 kursi bidikmisi yang tersedia bagi calon mahasiswa dari seleksi program SBMPTN. "Sementara itu, calon pelamar beasiswa bidikmisi dari program SNMPTN saja mencapai 700 orang. Memang yang gugur banyak sekali," ujar Yatri.

Karena itu, saat ini pihaknya memberdayakan kerja sama dengan ikatan alumni untuk mengatasi kemungkinan membludaknya pendaftar bidikmisi. Kerja sama  dilakukan dalam bentuk penggalangan dana.

Nantinya, dana yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai para pelamar bidikmisi yang tidak masuk dalam kuota pemerintah. Biaya yang akan ditanggung meliputi uang kuliah dan biaya hidup mahasiswa.

"Kami terus menggalang dana agar saat selesai SBMPTN nanti sudah terkumpul biaya untuk membantu para mahasiswa yang potensial ini. Secara jangka panjang kerja sama seperti ini akan terus dilakukan," kata Yatri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement