REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Kepolisian Resort Kota (Polresta) Bandar Lampung menengahi polemik penutupan SMKN 9 dan pembukaan SMPN 32 agar tidak terjadi tindakan anarkis. Pihaknya memanggil kedua belah pihak baik, jajaran pemerintah kota (pemkot) maupun pemerintah provinsi (pemprov) dan pihak terkait.
Dalam pertemuan Sabtu (16/7), kedua belah pihak berseteru tetap “ngotot” ada yang ingin menutup SMKN 9 dan menggantikannya dengan SMPN. Ssedangkan pihak lainnya tetap mempertahankan SMKN 9 pada tahun ajaran baru ini.
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dery Agung Wijaya, memberikan beberapa opsi terhadap polemik tersebut. Di antaranya agar bangunan SMKN 9 dapat dipakai secara bersama-sama dengan membagi ruang kelas atau membagi waktu belajar. “Gedung bisa dibagi dua, ada yang masuk pagi dan siang,” kata dia, belum lama ini.
Sedangkan opsi lainnya, ia mengatakan bangunan tersebut digunakan satu sekolah saja, sedangkan sekolah lain mencari bangunan lain untuk proses belajar. Menurut dia, bila tidak ada yang menyetujui kedua opsi tesebut, lebih baik tidak sekolah semua. Ia mengingatkan persoalan ini tidak mengarah ke pidana dan tidak ada unsur kriminalitas.
Menurut Kabid Dikdik Kota Bandar Lampung, Tatang, penutupan SMKN 9 sudah sesuai dengan undang undang demi kepentingan dunia pendidikan di Kota Bandar Lampung. “Ini bukan penutupan tapi penggantian dari SMKN 9 kepada SMPN 32,” katanya.
Ia mengatakan dalam UU, penutupan dan atau penggantian nama sekolah merupakan kewenangan gubernur, wali kota atau bupati, karena fungsi dan tujuannya untuk pendidikan di Kota Bandar Lampung. Pihak SMKN 9 dan siswanya bersedia pindah dan mengikuti pelajaran di SMKN 4, meski secara administrasi masih dalam proses di Biro Hukum.
Sedangkan perwakilan Disdik Lampung, Nilson mengatakan, permasalahan tersebut telah sampai ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan karena Kadisdik dan Gubernur Lampung yang telah menghadap menteri untuk mencari solusi terkait polemik tersebut. "Pak kadis dan gubernur ke Jakarta menghadap Menteri Pendidikan,” katanya.