Senin 18 Jul 2016 11:06 WIB

Mendikbud Minta Orang Tua tak Bebani Anak

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan memaparkan hasil Ujian Nasional (UN) 2016 di Kantor Kementerian Pedidikan, Jakarta, Rabu (11/5).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan memaparkan hasil Ujian Nasional (UN) 2016 di Kantor Kementerian Pedidikan, Jakarta, Rabu (11/5). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR —  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan meminta para orang tua untuk tidak memberi anak beban berlebih di sekolah. "Sekolah itu perjalanan maraton bukan 'sprint' (lari jarak pendek). Bukan hanya perjalanan 100 meter tetapi perjalanan yang panjang," ujar Mendikbud saat melakukan inspeksi mendadak di SDN Polisi I Bogor, Jawa Barat, Senin (18/7).

Menurut dia, dalam sekolah atau proses pendidikan yang terpenting adalah bagaimana anak mencintai belajar."Oleh karena itu, anak jangan diberi beban besar. Biarkan anak belajar dengan caranya, jangan belajar dengan cara kita," imbuh Mendikbud di hadapan para orang tua.

Mendikbud menjelaskan, guru dan orang tua murid bertugas hanya mendorong anak untuk belajar tanpa membebankan anak dengan target raihan nilai."Mereka akan hidup di masa yang berbeda. Jadilah mendidik anak yang pembelajar. Orang tua juga harus pembelajar. Gurunya juga," ujar Anies.

Mendikbud mengeluarkan surat edaran nomor 4/2016 tentang Hari Pertama Sekolah (HPS). Dalam surat edaran tersebut, Mendikbud menghimbau masyarakat untuk mengantarkan anaknya pada HPS. Tujuannya untuk mendorong tumbuhnya iklim pembelajaran yang positif dan menyenangkan.

HPS dijadikan kesempatan untuk mendorong interaksi antara orang tua dan guru di sekolah untuk menjamin komitmen bersama dalam mengawal pendidikan anak setahun ke depan. Dalam surat tersebut, Mendikbud mengimbau instansi pemerintah dan swasta untuk memberikan dispensasi pada karyawannya untuk mengantarkan anak ke sekolah.

"Pendidikan merupakan kolaborasi antara pendidik di rumah dan di sekolah. Untuk itu, butuh komunikasi," kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement