REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sejak pagi sekitar pukul 06.30, jalanan Kota Yogyakarta dan sekitarnya sudah ramai dengan lalu lalang orang tua yang hendak mengantar anak-anak ke sekolah. Ada yang membawa sepeda motor, sepeda kayuh, mobil, hingga berjalan kaki.
Seperti di SD Negeri Percobaan 2, Depok. Sekolah yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta ini sudah dijejali wali murid, sebelum upacara bendera dan halal bihalal dimulai. Bahkan usai kegiatan rutin tersebut selesai, masih banyak orang tua yang tinggal di sudut-sudut kelas demi mengamati aktivitas buah hatinya di hari pertama sekolah.
Agun Handono (40), salah satunya. Pria asal Samirono, Depok, Sleman itu sengaja menunggui anaknya hingga setengah hari. Sebab, sang istri masih harus mengurus anak keduanya yang masih sangat kecil. "Anak saya yang sekolah di sini kan baru masuk kelas satu. Jadi ya mesti ditemani dulu supaya dia nyaman," kata Agun pada Republika.co.id, Senin (18/7).
Bahkan ke depannya pun, ia berencana untuk terus mengantar anaknya setiap hari ke sekolah. Agun sendiri mengaku tidak keberatan harus mengantar anak, karena ia tidak terikat jam kerja. Sebagai seorang wirausaha, ia mengaku bisa lebih leluasa menemani anaknya.
Namun demikian, Agun menuturkan, ada pula orang tua teman anaknya yang hanya mengantar anak ke sekolah tanpa menunggu sampai kegiatan belajar selesai. Seperti para orang tua yang berprofesi sebagai pegawai swasta atau PNS. "Tadi sih ada beberapa orang tua yang pamit duluan, karena hari ini hari pertama masuk kerja katanya," ujar Agun.