Senin 18 Jul 2016 13:43 WIB

Mendikbud: Guru Profesi yang tidak Bisa Antarkan Anak Sekolah

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Angga Indrawan
Anies Baswedan (ilustrasi)
Foto: Republika/ Rendra Purnama
Anies Baswedan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengungkapkan terdapat satu profesi yang tidak bisa mengantarkan anak di Hari Pertama Sekolah (HPS). Profesi tersebut dialami oleh para pendidik generasi penerus bangsa, guru. 

“Sebab mereka harus menyambut anak bangsanya, bukan anak biologisnya,” kata Anies saat berkunjung ke SDN Polisi I Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (18/7). Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia sudah seharusnya menghargai jasa dan pengorbanan para guru di seluruh Indonesia.

Menurut Anies, kegiatan antar anak ini merupakan salah satu wujud dari program nawacita. Dengan kata lain, hal ini membuktikan negara telah hadir dalam menyambut dan memberi jaminan pada kegiatan sekolah. Dia juga menegaskan, upaya tersebut menampakkan terdapat revolusi mental sebagaimana tujuan pemerintahan Jokowi-JK.

Anies menerangkan, revolusi mental ini tergambarkan dengan adanya kegiatan orang tua mengantar anak di HPS. Kegiatan ini bukan hanya sekedar mengantar hingga ke gerbang sekolah tapi bertemu gurunya juga. Hal ini pun diharapkan bisa membangun komunikasi yang menjadi salah cara mengkolaborasikan guru dan orang tua dalam pendidikan anak. 

“Program ini (kegiatan antar di HPS) diharapkan agar kita bisa membangun sekolah menyenangkan yang dimulai di HPS ini,” tambah pria yang pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina ini. 

Selain itu, dapat menenangkan orang tua termasuk menguatkan interaksi dengan baik bersama para guru. Setidaknya, lanjut dia, kegiatan ini bisa menciptakan tradisi baru yang biasanya kegiatan antar anak dilakukan hanya pada pengambilan rapor. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement