Senin 18 Jul 2016 15:06 WIB

‎Mendikbud Berharap tak Ada Lagi Perpeloncoan di Sekolah

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Esthi Maharani
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan berbincang dengan pengunjung car free day saat sosialisasi kampanye anter anak pada hari pertama sekolah di Patung Kuda, Jakarta, Ahad (17/7). (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan berbincang dengan pengunjung car free day saat sosialisasi kampanye anter anak pada hari pertama sekolah di Patung Kuda, Jakarta, Ahad (17/7). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan kampanye mengantar anak ke sekolah merupakan bagian dari revolusi mental yang digagas Presiden Joko Widodo. Anies bersyukur kampanye ini mendapat respons positif dari masyarakat.

Anies menyebut program masa orientasi sekolah kini telah dihapus. Sebagai gantinya yakni program Pengenalan Lingkungan Sekolah yang diselenggarakan secara resmi oleh guru dan sekolah. Program ini bertujuan untuk menghapus perundungan (bullying) dan perpeloncoan senior ke junior. Dengan orangtua mengantar ke sekolah, maka proses pengenalan kegiatan belajar mengajar bisa langsung diketahui orang tua.

“Kita berharap tidak ada lagi perpeloncoan di masa orientasi sekolah. Sebagai gantinya adalah orang tua langsung datang ke sekolah menyaksikan anak-anak mereka belajar,” kata Anies, Senin (18/7).

Seperti diketahui, hari ini merupakan hari pertama masuk sekolah di tahun ajaran baru. Anies pun bersama Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Wali Kota Bogor Bima Arya mengunjungi SD Negeri 1 Bogor, Jawa Barat. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk memantau secara langsung kampanye mengantar anak di hari pertama sekolah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement