REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Musafir Pababari MS tidak menampik jika program studi (prodi) Ilmu Islam di kampus yang dipimpinnya selama proses penerimaan mahasiswa baru memang sepi peminat.
Prof Musafir Pababari di Makassar, Selasa, mengatakan prodi Islam yang dimaksudkan itu yakni Pengembangan Masyarakat yakni hanya 30 orang, Ilmu Akidah (24 orang), Perbandingan Mashab (23 orang) dan Perbandingan Agama (11 orang).
"Memang Prodi Islam saat ini termasuk non favorit dari calon mahasiswa yang mendaftar di UIN Alauddin Makassar," jelasnya.
Mengenai kondisi yang terjadi khususnya terhadap minat calon mahasiswa memilih prodi keIslaman, dirinya mengakui memang cukup wajar. Alasannya, kata dia, karena belakangan ini masyarakat khususnya para orang tua dan calon mahasiswa telah beralih dan berfikiran pragmatis.
Menurut dia, meski belum melakukan riset terhadap kondisi yang terjadi namun dirinya melihat ada kaitannya dengan kualitas para lulusan termasuk akan kemana para alumni tersebut saat lulus nanti. "Saya kira masyarakat memang sudah berfikir pragmatis. Namun saya juga percaya jika yang masih memilih prodi Islam merupakan orang yang punya idealis tinggi (terhadap perkembangan agama)," katanya.
Untuk mengantisipasi kondisi itu tetap terjadi ke depan, pihaknya akan terus fokus dan berupaya melahirkan ide-ide termasuk memberikan penawaran-penawaran yang menarik bagi para mahasiswa agar tetap tertarik memilih prodi Islam.
Termasuk dengan menyiapkan berbagai bantuan beasiswa baik dalam dan luar negeri bagi mahasiswa serta mendorong keluarnya SK pemerintah agar lulusan dari prodi Islam UIN bisa diangkat menjadi imam masjid khususnya di wilayah Sulawesi Selatan.
"Intinya meskipun hanya sedikit yang mendaftar namun kami tentunya akan tetap konsisten membuka prodi. Apalagi ini menjadi ciri dari UIN sebagai perguruan tinggi Islam. Kita juga akan terus berupaya agar lulusan atau alumni ini bisa terserap ke depan," ujarnya.