REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 33 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dari sejumlah negara di Asia Tenggara mengikuti belajar mengenai kebudayaan Indonesia melalui ASEAN Learning from The Cultural Experts atau Belajar Bersama Maestro (BBM) se-ASEAN, Jakarta dan Bandung pada 8 hingga 14 Agustus 2016.
"Kegiatan ini merupakan inisiatif Indonesia dan upaya strategis Kemdikbud agar para generasi muda ASEAN dapat turut melestarikan serta mengembangkan kebudayaan melalui pengalaman belajar yang menyenangkan," ujar Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud Hilmar Farid, saat membuka kegiatan BBM se-ASEAN di Museum Tekstil, Jakarta, Selasa (9/8).
Melalui kegiatan tersebut, lanjut Hilmar, diharapkan kesadaran pelajar regional ASEAN akan pentingnya budaya semakin meningkat. Serta memperkuat rasa kebersamaan dan saling pengertian antara warga di ASEAN khususnya di kalangan generasi muda.
"Acara ini merupakan proyek percontohan dan menjadi model penting serta diharapkan dapat diikuti negara lain," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Panitia, Yayuk Sri Budi Rahayu, mengatakan kegiatan tersebut merupakan inisiasi Indonesia, yang mana kegiatan tersebut terinspirasi dari kegiatan BBM. BBM merupakan kegiatan mengisi liburan sekolah bersama para maestro kebudayaan.
"Mereka akan mendapat pelatihan membatik bersama ahli batik Komarudin Kudiya dan angklung bersama Sam Udjo," ujar Yayuk.
Peserta kegiatan ASEAN Learning from The Cultural Experts belajar membuat batik di Museum Tekstil di Jakarta dan kunjungan ke rumah batik Komar di Bandung. Hasil membatik akan dipamerkan pada ASEAN Day pada 15 Agustus. Peserta juga akan mendalami permainan musik tradisional angklung akan melakukan pertunjukan bersama di Saung Angklung Udjo di Bandung.