Selasa 09 Aug 2016 20:23 WIB

Swasta Sudah Lama Terapkan Sekolah Sehari Penuh

Anak sekolah (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Anak sekolah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat DPP PKS Fahmy Alaydroes mengatakan gagasan full day school atau sekolah sepanjang hari sudah diterapkan oleh sejumlah sekolah swasta seperti jenis Sekolah Islam Terpadu. "Sebenarnya pola full day school sudah lama diterapkan di sekolah-sekolah swasta. Sekolah Islam Terpadu (SD, SMP dan SMA) sudah sejak 1993 menerapkannya," kata Fahmi Alaydroes di Jakarta, Selasa (9/8).

Menurut dia, pola seperti itu substansinya berarti menyediakan dan memberikan lingkungan dan iklim belajar sepanjang hari, agar pengalaman dan interaksi dengan hal-hal yang kondusif dan efektif. Sepanjang pengalaman yang dialaminya, dia menemukakn bahwa Sekolah Islam Terpadu mendapat tanggapan yang positif dari orang tua.

"Jumlah Sekolah Islam Terpadu berkembang pesat dan menjadi tren di kalangan sekolah swasta Islam," kata Fahmy.

Hanya saja, ia mengingatkan bahwa ada sejumlah syarat yang bila tidak dipenuhi akan menjadi bumerang bagi anak didik. Sejumlah syarat tersebut adalah kesiapan moral dan kemampuan guru mengawal dan menjalankan amanah profesinya sepanjang hari. "Diperlukan guru yang berjiwa tulus dalam mendidik dan memiliki kemampuan yang cakap dalam mengembangkan pembelajaran," jelasnya.

Kedua, Fahmy mengatakan kurikulum dan program pembelajaran yang efektif dan atraktif, agar siswa merasakan asyiknya mengikuti setiap program. Ketiga, harus memberikan perhatian yang cukup kepada pembentukan karakter atau akhlak yaitu lingkungan belajar, sekaligus menjadi lingkungan komunitas yang sarat dengan norma, hak dan kewajiban bagi setiap warganya.

Selanjutnya keempat, Fahmy menekankan tentang fasilitas yang memadai, yang memberikan ruang gerak yang cukup. Juga ketersedian sumber belajar, alat dan media yang memadai, keamanan dan kenyamanan lingkungan.

Kelima, perlu kerja sama yang baik antara pihak sekolah, orangtua dan masyarakat. Sehingga kerja sama yang efektif itu akan memperkaya dan memperkuat proses pendidikan yang berjalan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan sekolah harus menjadi rumah kedua bagi anak.

"Sekolah harus bisa menjadi rumah kedua bagi anak, bisa menjadi tempat yang menyenangkan, bukan mal atau swalayan," ujar Mendikbud dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (9/8). Dia menjelaskan ide sekolah sehari penuh baru sekadar gagasannya untuk mengimplementasikan Nawa Cita pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement