Rabu 10 Aug 2016 06:42 WIB

Full Day School Sebaiknya Diatur Sekolah Langsung

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Indira Rezkisari
Siswa-siswi Sekolah Dasar Petamburan 2 melaksanakan kegiatan belajar mengajar di ruang perpustakaan, Jakarta Barat, Rabu (26/2).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Siswa-siswi Sekolah Dasar Petamburan 2 melaksanakan kegiatan belajar mengajar di ruang perpustakaan, Jakarta Barat, Rabu (26/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengamat pendidikan Darmaningtyas menilai sekolah sehari penuh atau full day school yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy tidak cocok diterapkan secara nasional. Menurutnya, sistem pendidikan di Indonesia sebaiknya mengacu pada otonomi sekolah.

"Biarlah kebijakan tersebut diambil di tingkat sekolah, ini sudah zaman otonomi sekolah, biarlah sekolah membuat kebijakan yang paling cocok untuk sekolahnya, bukan sentralistik lagi," ujar Darmaningtyas kepada Republika.co.id.

Gagasan full day school, kata dia, merupakan cermin kurang dipahaminya persoalan pendidikan dan persoalan di masyarakat secara komprehensif. Gagasan ini hanya mempertimbangkan satu aspek saja, yaitu pengawasan anak.

Padahal jika sistem sekolah satu hari penuh bisa diterapkan di Jakarta dan sekitarnya, belum tentu bisa juga diterapkan di kota-kota lain mengingat banyaknya aspek keberagaman yang dimiliki Indonesia. Dengan demikian, gagasan ini tidak menjadi solusi bagi pendidikan nasional.

"Ide itu harus mencerminkan persoalan dan kebutuhan masyarakat Indonesia secara luas," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement