REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Anies Baswedan menghormati gagasan Full Day School (FDS) atau sehari penuh di sekolah yang sempat dilontarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) baru, Muhadjir Effendy.
“Mengenai FDS saya nggak mau komentar, saya sudah selesai menjabat dan saya hormati menteri baru. Dan cara menghormatinya dengan memberikan ruang sepenuhnya untuk beliau dalam menentukan arah dan menentukan kebijakan termasuk FDS ini,” kata Anies Baswedan di sela-sela acara Konferensi Pers (Konpers) Jakarta Melayu Festival 2016 di Jakarta, Rabu (10/8).
Anies juga menegaskan keinginannya untuk menjaga etika dalam kondisi ini. Salah satunya dengan tidak ikut mengomentari gagasan maupun kebijakan pejabat penggantinya. Saat ditanya cocok atau tidaknya FDS diterapkan di Indonesia, lagi-lagi Anies menolak berkomentar.
Sebelumnya, Mendikbud Muhadjir Effendy menilai pendidikan dasar dan menengah masih kesulitan menghadapi pesatnya kemajuan zaman. Akibatnya, sistem pendidikan belum sepenuhnya menghasilkan lulusan yang tangguh dan berdaya saing tinggi. Untuk membenahi karakter generasi muda, ia menyarankan agar sekolah negeri maupun swasta mulai melirik sistem belajar full day school.
"Anak-anak muda zaman sekarang masih banyak yang bermental lembek dan tidak tahan banting," katanya pada Ahad (7/8), di Malang.
Full day school dianggap dapat membendung pengaruh-pengaruh buruk yang diterima anak saat orang tua sibuk bekerja dan tak sempat mengawasi. Selama satu hari di sekolah, banyak hal yang bisa dipelajari anak-anak untuk menambah wawasan mereka. Namun sayangnya, gagasannya ini memperoleh kritikan dari banyak pihak.