REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Fitrian Zamzami
Perhatian masyarakat Indonesia belakangan ini tersedot membahas wacana sekolah seharian alias full day school yang dilontarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy. Meski baru berupa gagasan, netizen atau warganet tampak gaduh menyikapi wacana tersebut.
Hampir sebagian besar menolak ide Muhadjir yang ingin menggulirkan sekolah sampai sore hari, dengan kompensasi siswa SD dan SMP mendapat libur dua hari pada Sabtu dan Ahad. Rata-rata, penolakan warganet terkait dengan ketakutan mereka terhadap anaknya yang tidak bisa bersosialisasi. Mereka takut anak-anak tidak mengenal lingkungan sekitar karena hanya berkutat di sekolah.
Adapun alasan Muhadjir menggulirkan wacana itu lantaran ia melihat banyaknya anak SD dan SMP yang menghabiskan waktu untuk aktivitas negatif. Karena mendapat penolakan kuat, Muhadjir mengisyaratkan untuk membatalkan gagasan sekolah seharian itu.
Republika mencoba membandingkan tingkat pendidikan Indonesia dengan beberapa negara. Nyatanya, siswa Indonesia tampak bahagia dengan sistem pendidikan sekarang ini. Namun, yang miris, kualitas pendidikan Indonesia tertinggal jauh dibandingkan negara yang disurvei OEDC.